Bola.com, Jakarta - Kalian penggemar fanatik sepak bola, pastilah pernah memainkan Football Manager. Sebagai pelatih, Anda pastinya memilih pemain bintang dengan harapan menghasilkan pencapaian yang tak tertandingi.
Football Manager merupakan obsesi penggemar dengan permainan yang indah. Seri video game kultus yang ikonik memungkinkan para fans fanatik memproklamirkan dirinya sebagai juru taktik sesungguhnya.
Baca Juga
Advertisement
Satu di antara aspek permainan memberikan sensasi yang tiada duanya. Misalnya, mengintai jendela transfer guna menemukan permata yang diyakini bakal meledak, lalu menjadi berlian berharga tinggi.
Beberapa prediksi berakhir sangat buruk. Sejumlah pemain yang digadang-gadang bakal meledak justru melempem. Namun, yang lain sukses mencapai ketenaran. Yuk lihat 5 wonderkid yang menjadi besar di dunia sepak bola nyata.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Vincent Kompany
Pemain Belgia ini selalu menjadi bek yang harus dibeli dalam permainan. Sebagai pemain remaja, statistik Kompany cukup menggelikan.
Kompany bisa bermain pada posisi apapun, baik tiga bek maupun pola empat pemain belakang sejajar. Kariernya tak terlalu lancar, karena harus berjibaku di tim-tim semenjana terlebih dulu, lalu baru sukses ketika berkostum Manchester City.
Dia berfungsi krusial di Man City. Kompany mengoleksi dua trofi Liga Inggris dalam tiga musim. Kini, ia punya peluang menjadi pelatih sukses.
Advertisement
Alexis Sanchez
Sanchez selalu menjadi kasus yang aneh, karena dia adalah bintang muda Amerika Selatan dengan potensi bermain di Italia. Pemain sayap ini terampil merobek area pertahanan lawan ketika berkostum Udinese.
Karakter itu pula yang membuat para pemain Football Manager mengejarnya. Sayang, ia juga berkarier kurang mulus. Awalnya, tak satu pun raksasa Eropa yang berminat merekrutnya.
Sanchez berkembang menjadi salah satu pemain terbaik dalam permainan dengan kecepatan dan tipu daya yang tak tertandingi. Dalam kehidupan nyata, Barcelona menandatangani kesepakatan senilai hampir 25 juta pounds dan menghabiskan tiga musim bersama raksasa Catalan.
Dia mendapatkan trofi La Liga dan Copa Del Rey. Barcelona menjual Sanchez ke Arsenal demi memboyong Luis Suarez dari Liverpool. Banyak pihak menilai, Sanchez bisa menjadi manajer yang hebat.
Cesc Fabregas
Football Manager 2005 melihat banyak orang memperhatikan seorang pemain muda Arsenal bernama Francesc Fàbregas. Remaja itu dengan cepat menjadi gelandang terbaik dalam permainan dan kariernya.
Dia membantu The Gunners memenangkan Piala FA dan mencapai final Liga Champions 2006 sebelum menjadi kapten mereka. Dia kembali ke Barcelona pada tahun 2011 dan memenangkan segalanya, selain Liga Champions.
Dia berperan kala Chelsea memenangkan Premier League 2014/2015. Dia juga tampil di panggung internasional dan menjadi bagian dari skuad Spanyol ketika mereka memenangkan Euro 2008 dan 2012 serta Piala Dunia 2010.
Kini, publik akan menanti mampukah Fabregas punya karier cemerlang sebagai pelatih?
Advertisement
Sergio Aguero
Striker Argentina yang produktif dan legenda Manchester City itu merupakan jebolan Independiente. Sebelum ke City, dia memperkuat Atletico Madrid.
Aguero sempat sebentar ke Barcelona sebelum akhirnya memutuskan pensiun karena masalah kesehatan jantung. Forum Football Manager 2006 dipenuhi oleh orang-orang yang menanyakan pertanyaan yang sama; apakah ada yang punya tangkapan layar statistik Sergio Agüero?
Terlepas dari wonderkid di FM, khalayak akan menunggu sepak terjangnya sebagai pelatih. Modal sudah terbuka lebar, setidaknya dari sisi pengalaman ketika diajari sepak bola oleh berbagai pelatih beken.
Phillip Lahm
Football Manager 2005 melihat legenda Bayern Munchen, Philipp Lahm, di musim kedua pinjamannya di VfB Stuttgart. Dalam kehidupan nyata, kariernya oke, dan memenangkan tujuh gelar Bundesliga, enam Piala Jerman serta Liga Champions.
Dia juga menjadi kapten negaranya di Piala Dunia 2014 dan pensiun dengan caps 113. Lahm punya jalan menjadi pelatih, dan diprediksi akan berhasil, sama ketika dirinya moncer di panggung Football Manager.
Sumber : Khelnow
Advertisement