Bola.com, Jakarta - Beda di dunia maya, beda pula di kehidupan nyata. Ya! Championship Manager (CM) merupakan satu di antara permainan sepak bola terhebat. Hanya saja, beberapa pemain yang jadi bintang atau bahkan legenda dalam game ternyata tak sejago dalam permainan sungguhan.
Nanti kita akan melihat siapa-siapa saja yang pernah mengenakan jersey digital di dunia nyata. Di CM, banyak pemain yang menjadi pahlawan bagi timnya masing-masing. Satu di antara contoh adalah kehebatan Huddersfield Town menjadi raksasa Eropa.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Tetapi sayang, tidak banyak yang mampu melakukannya di dunia nyata. Oke, biar enggak tambah penasaran, yuk kita lihat empat legenda CM yang mencapai kesuksesan vortual namun tak maksimal ketika ada di dunia nyata.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tenar Sesaat
Nama pertama yang layak masuk ke zona ini adalah Freddy Adu. Saat ini, banyak yang sudah tak mengenal Freddy Adu.
Dulu, pada 2004, saat bermain untuk DC United, Amerika Serikat, Adu digadang-gadang bakal jadi seorang bintang. Ia melakoni debut profesional untuk DC United pada usia 14 tahun.
Hebatnya, ia mencetak gol sebelum ulang tahunnya yang ke-15.. Nike, perusahaan terkenal, langsung mengontraknya. Adu dijuluki The Next Pele. Itu menyebabkan statistiknya di beberapa CM menjadi sangat bagus. Tapi, pada akhirnya, semua tak sesuai harapan.
Advertisement
Banyak Tekanan
“Segera dalam karier, saya menyadari ada banyak tekanan karena semua orang mengharapkan Anda untuk mencetak gol atau membantu setiap pertandingan,” kata Adu dalam sebuah wawancara di akhir tahun 2021.
Alih-alih bergabung dengan tim beken Eropa macam Real Madrid dan Barcelona, karier Adu turun drastis. Dia pernah memperkuat Real Salt Lake dan Benfica.
Sosok berikutnya adalah Maksim Tsyhalka. Namanya cukup beken di CM 2001/2002. Tapi, apa kabar di kehidupan nyata? Ketenaran Tsyhalka tak berlangsung lama.
Gagal Berkembang
Eks striker Belarusia yang kini berusia 37 tahun ini menghabiskan seluruh di sejumlah klub lokal. Dia hanya melakoni dua penampilan tim nasional, termasuk satu di antaranya mencetak gol saat melawan Uzbekistan. Pensiun lebih awal karena cedera, Tsyhalka meninggal dunia pada 2020.
Cherno Samba menjadi bagian dari sosok yang tergolong oke di CM, tapi tak berbahaya di kehidupan nyata. Ia adalah satu di antara pemain yang pernah memainkan permainan sepak bola digital yang gemilang. Dia juga mengharapkan itu di dunia nyata.
"Saya pikir sebagian besar statistik mereka benar. Saya sangat eksplosif, kecepatan adalah kekuatan saya, dan selalu datang ke dalam untuk mendapatkan bola, berputar, dan menyerang pemain bertahan," jelasnya. Sayang, semua itu hanya angan semata.
Sumber : Planetfootbal
Advertisement