Bola.com, Jakarta - Youri Tielemans bisa bergabung ke Liverpool, Manchester City, dan Arsenal jelang bergulirnya musim 2023/2024. Di luar tim-tim Inggris, dia juga punya pilihan berlabuh ke AC Milan.
Tapi, secara mengejutkan, gelandang Belgia berusia 26 tahun itu justru lebih memilih Aston Villa sebagai pelabuhan selanjutnya. Banyak yang bingung, terkait keputusan Tielemans. Namun, pria kelahiran 7 Mei 1997 itu akhirnya buka suara.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari situs resmi Aston Villa, Tielemans memutuskan bergabung dengan The Villans karena sosok pelatih yang dikaguminya, yakni Unai Emery. "Saya sudah bertemu dengannya. Kami membicarakan banyak hal termasuk ambisinya dan saya sangat terkesan. Saya juga sangat kagum," kata Tielemans, yang sebelum ke Villa Park memperkuat Leicester City.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Siapa Saja ?
Masih ingat Tielemans kan? Bagi sebagian orang, namanya mungkin tak begitu dikenal apalagi digandrungi. Ia masih kalah beken jika dibandingkan dengan bintang-bintang Premier League lainnya macam Bukayo Saka, Erling Haaland, Declan Rice, Marcus Rashford, dan Mohamed Salah.
Perjalanan karier Tielemans memang jatuh bangun. Setelah tenar di kampung halamannya, bermain untuk Anderlecht, Tielemans terbang ke Prancis. Di kota mode, ia memperkuat AS Monaco, lalu ke Inggris.
Potensinya yang luar biasa tersebut membuat gelandang ini menjadi satu di antara wonderkid yang masuk Football Manager (FM) beberapa tahun silam. Walau namanya mulai tenggelam, Tielemans siap mengembalikan masa-masa kejayaannya.
Tielemans tentunya masih lebih beruntung, jika dibandingkan dengan wonderkid FM lainnya. Tak seindah dalam permainan virtual, nasib mereka justru jeblok dalam permainan sesungguhnya.
Mau tahu siapa saja? Berikut beberapa di antaranya ;
Advertisement
Khouma Babacar
Nasib getir dialami Khouma Babacar. Sempat digadang-gadang bakal meledak, Babacar justru terkapar seiring dengan berjalannya waktu.
Anda penikmat FM10, pastinya tahu betul siapa Babacar. Ia adalah bintang Fiorentina yang masih berusia 16 tahun pada 2009. Ketika itu, bocah Senegal ini disebut sebagai satu di antara striker muda terhebat.
Apa yang terjadi selanjutnya sungguh memilukan. Tampil tak konsisten, Fiorentina membuangnya ke sejumlah klub dengan status pemain pinjaman. Saat ini ia berusia 30 tahun, Babacar bermain untuk FC Copenhagen. Dia mencetak tiga gol dalam 17 penampilan.
Yaya Sanogo
Di FM11, Yaya Sanogo harus dibeli berkat penyelesaiannya yang fantastis. Dia diboyong Arsenal dari Auxerre pada 2013.
The Gunners berharap, kehadiran Sanogo bisa menambah daya gedor. Namun, penampilam Sanogo di FM11 tak selalu sama dengan kenyataan. Bersama Meriam London, Sanogo loyo.
Sebelum dipinjamkan ke banyak klub dan akhirnya dilego ke Toulouse pada 2017, Sanogo hanya mencetak satu gol bersama Arsenal. Lantas, di mana striker 30 tahun itu kini berada? Terpantau, ia sekarang bermain untuk klub Liga Utama Armenia, Urartu.
Advertisement
John Fleck
Lucu untuk berpikir John Fleck pernah menjadi satu di antara pemain dengan potensi terbaik di FM. Apalagi, publik sempat menyebutnya sebagai calon bintang yang sangat terang di masa depan.
Reputasinya begitu menjulang ketika menjadi pemain Rangers, yang muncul di panggung simulasi. Ia punya statistik mengagumkan di usia 19 tahun.
Hanya saja, di pertandingan sesungguhnya, pemain Skotlandia itu masih jauh dari kata hebat. Setelah memperkuat Coventry City dari 2012 hingga 2016, gelandang yang kini berusia 31 tahun tersebut berkostum Sheffield United.
Beruntung, Sheffield United promosi ke Premier League 2023/2024. Artinya, Fleck punya momen tepat mengukir namanya kembali.
Carlos Fierro
Mesin pencetak gol di FM13 dan FM14, Carlos Fierro melakukan transfer pertamanya di dunia nyata pada akhir tahun 2017. Namun, alih-alih pindah ke klub terbesar di Eropa seperti yang diharapkan oleh para penggemar Football Manager, Fierro tetap di Meksiko, bergabung dengan Cruz Azul.
Dia pindah ke MLS setelah menerima pinangan San Jose Earthquakes. Lalu, Fierro memutuskan kembali ke negara asalnya dengan tim baru Liga MX Juarez.
Sumber : Planetfootball
Advertisement