Bola.com, Jakarta - Karier memang penting, tapi siapa yang mau menampik uang segunung? Ruben Neves tak ambil pusing kalau dituding mata duitan. Gelandang Portugal itu masih bisa terus eksis di liga top Eropa, setidaknya sampai lima tahun ke depan.
Namun, playmaker berusia 26 tahun tersebut memilih cabut ke Arab Saudi setelah memperkuat Wolverhampton Wanderers selama enam musim. Neves tak kuasa menahan hasrat menyusul tawaran menggiurkan dari klub kaya raya Arab Saudi, Al Hilal.
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda
Advertisement
Al Hilal menggelontorkan 47 juta pounds atau setara Rp 899 miliar demi Ruben Neves. Tak sedikit yang mengkritik keputusan Neves, mengingat sang pemain masih dalam usia emas.
"Saya tak habis mengerti, ada pemain yang masih berusia 25 atau 26 tahun dan di masa jayanya pergi ke Arab Saudi. Kalau itu terjadi kepada Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema, saya masih bisa memakluminya," ketus Peter Crouch, dilansir Sportskeeda.
Salahkah, Neves? Kalau uang adalah alasannya, 'no problem'. Neves bisa jadi sadar betul, tawaran seperti itu tak akan pernah datang lagi. Time is money!
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Singkat
Bukan kali ini saja Neves jadi buah bibir. Ketika masih usia belasan, Neves tampil kinclong bareng Porto (2014-2017). Gara-gara itulah namanya kemudian muncul di wonderkid Football Manager (FM)16.
Sukses tersebut membawa Neves ke Liga Inggris setelah Wolverhampton Wanderers merekrutnya setahun berselang. Bareng Wolves, Neves mengantongi total 253 pertandingan di semua kompetisi dengan torehan 30 gol dan 13 asis. Bagaimana di Al Hilal? Kita tunggu.
Selain Neves, sederet wonderkid juga pernah menjadi pilihan utama di FM. Akan tetapi, tak semua tampil kinclong di dunia nyata. Nah, sekarang yuk kita lihat kembali siapa-siapa saja woderkid tersebut ;
Â
Advertisement
Martin Odegaard
Naga Spanyol, Real Madrid, mengontrak Martin Odegaard saat masih berusia 16 tahun pada 2015. Cukup adil mengatakan pencari bakat Football Manager bukan satu-satunya yang melihat potensi pemain Norwegia itu.
Odegaard, secara bertahap, mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Sayangnya, pada satu titik, ia dianggap gagal dan dipinjamkan ke Heerenveen serta Real Sociedad.
Berada di dua klub tersebut, Odegaard tampil ciamik. Pada 2021, Real Madrid melepasnya ke Arsenal setelah sempat menjalani masa peminjaman. Pemain Norwegia berusia 24 tahun itu sukses memikat hati pelatih Mikel Arteta.
Â
Gabriel Barbosa
Pada 2017, Gabriel Barbosa punya nama beken, 'Gabigol'. Ia membuat para penggemar bersemangat. Diprediksi akan menjadi Neymar berikutnya oleh banyak orang, kepindahannya ke Inter Milan pada 2016 menjanjikan banyak hal, tetapi sayangnya tidak banyak yang berhasil.
Masih berusia 26 tahun, dia menghidupkan kembali kariernya di Brasil, bermain untuk Flamengo. Pada musim pertamanya, ia menghasilkan 43 gol dalam 59 pertandingan.
Ia memainkan peran penting dalam kemenangan final Copa Libertadores melawan River Plate via dua gol telat. Oleh karena itu, dia masih merupakan pick-up yang brilian di FM modern, memberi Anda kekuatan secara mendalam di depan tanpa biaya.
Â
Advertisement
Matthijs de Ligt
Matthijs de Ligt adalah satu-satunya bek dalam daftar, namun statistiknya pada edisi 2019 membuatnya menjadi favorit Football Manager. Bek tengah itu pindah ke Juventus seharga 67,5 juta pounds setelah memimpin Ajax meraih gelar ganda domestik dan semifinal Liga Champions pada musim 2018/2019.
Dia mengalami beberapa bulan pertama yang sulit di Italia. Ia terpaku di bangku cadangan di bawah rezim Maurizio Sarri. Tetapi dia menjadi pemain reguler di bawah Andrea Pirlo dan Massimiliano Allegri. Ia pindah ke Bayern Munchen musim panas lalu.
Â
Ansu Fati
Setelah melakukan debut tim utama Barcelona pada usia 16 tahun, Ansu Fati disebut-sebut sebagai pewaris Lionel Messi. Fati menyalip Messi dan Bojan Krkic menjadi pencetak gol termuda Barcelona di La Liga dalam usia 16 tahun 10 bulan.
Dia juga pencetak gol termuda di Liga Champions. Fati berstatus pembuat penampilan termuda Spanyol sejak 1936 dan pencetak gol termuda mereka. Masih berusia 20 tahun, mudah-mudahan dia bisa melupakan masa lalunya yang dilanda cedera.
Â
Advertisement
Illan Meslier
Diberi peluang tim utama di Leeds United selama masa promosi, anak muda ini mendapat kepercayaan Marcelo Bielsa. Dia adalah penjaga gawang utama Leeds United.
Tapi pemain Prancis itu berjuang keras tahun lalu dan akhirnya disingkirkan Sam Allardyce selama perjuangan Leeds yang gagal melawan degradasi. Masa depannya di Elland Road masih belum jelas.
Â
Karim Adeyemi
Di FM22, mendapatkan wonderkid terbaik sangatlah sulit. Adeyemi tampil luar biasa di Austria bersama RB Salzburg. Ia sanggup mencetak 16 gol dalam 25 pertandingan liga serta tiga gol di Liga Champions.
Banyak manajer FM yang sudah tahu betapa bagusnya dia. Adeyemi alternatif bagi Erling Haaland yang berkembang pesat menjadi satu di antara striker terbaik dunia.
Pemain berusia 21 tahun itu menyepakati kontrak dengan Borussia Dortmund musim panas lalu dan mencetak sembilan gol dalam 32 penampilan untuk klub barunya.
Sumber : Planetfootball
Â
Advertisement