Bola.com, Milton Keynes - Tim Red Bull Racing mulai tak puas dengan performa mesin Renault. Tim yang bermarkas di Milton Keynes ini berencana untuk menyudahi kerja sama dengan Renault dan menggandeng Audi.
Sejak 2007, Red Bull telah memakai mesin Renault untuk berlaga di ajang Formula 1. Bersama Renault, Red Bull merengkuh berbagai prestasi gemilang, mulai dari empat gelar juara dunia konstruktor, plus empat titel juara dunia yang direngkuh Sebastian Vettel.
Akan tetapi, sejak musim lalu, Red Bull kehilangan tajinya. Hal tersebut tak lepas dari sulitnya Renault mengembangkan mesin hybrid yang mumpuni.
Alhasil, mereka kerepotan bersaing dengan tim-tim lain, terutama Mercedes GP serta Ferrari. Dari lima seri balapan yang telah dijalani di musim ini, dua pebalap Red Bull yakni Daniel Ricciardo serta Daniil Kvyat tak mampu menembus posisi lima besar bahkan meraih podium.
Tak ingin terus terpuruk, Red Bull berencana mencari perusahaan otomotif lain. Pilihan pun akhirnya jatuh kepada Audi.
Meski masih memiliki kontrak bersama Renault hingga akhir musim 2016, Red Bull keukeuh ingin memakai mesin Audi. Bahkan mereka berniat meninggalkan ajang balap F1, jika tidak mendapatkan mesin Audi dalam waktu dekat.
"Jika kami tidak mendapatkan mesin yang kompetitif dalam waktu dekat, maka mesin Audi akan datang atau kami akan keluar (dari ajang Formula 1)," ujar penasihat tim Red Bull, Helmut Marko kepada BBC.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dekati VW
Selain Audi, Red Bull juga disebut-sebut melakukan pembicaraan dengan perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW). Akan tetapi, Helmut menyebut belum ada pertemuan resmi antara Red Bull dengan VW.
"Ada banyak sekali rumor. Secara resmi tidak ada permintaan atau pembicaraan. Pertama VW Grup harus menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin baru di tim, siapa yang akan menjalankan merk VW."
"Ketika semuanya telah diurutkan, maka mereka dapat berpikir tentang apa yang dilakukan di motorsport. Saya sedang berbicara di telepon tetapi tidak seperti yang orang lain pikirkan," tukas Helmut.
Baca Juga:
Rio Haryanto Pertahankan Posisi Runner-up GP2
Finish Keenam, Rio Haryanto Pertahankan Peringkat Kedua GP2
Rio Haryanto Start dari Posisi Delapan di GP2 Spanyol
Advertisement