Bola.com, Jakarta - Kepergian pebalap Formula 1 (F1) Jules Bianchi untuk selamanya menandai catatan kelabu baru di ajang F1. Mendiang Bianchi tercatat sebagai pebalap F1 pertama yang meninggal dunia akibat kecelakaan saat menjalani balapan, setelah Ayrton Senna pada 1994.
Sejak pertama kali digelar, cabang olah raga balap bisa dibilang mendekatkan para pebalap dengan jurang kematian. Bahkan di tujuh tahun pertama penyelenggaraan, ada 10 pebalap yang mengembuskan napas terakhir lantaran mengalami kecelakaan serius di lintasan balap.
Advertisement
Seri balap alias grand prix (GP) Indianapolis tampil sebagai seri balap paling berbahaya bagi para pebalap dengan total rekor enam kematian.
Berikut daftar pebalap F1 yang meninggal karena kecelakaan di lintasan balap pada 1953-1959, seperti dilansir ESPN:
Chet Miller (GP Indianapolis 1953)
Miller, 50 tahun, menjadi pebalap pertama dalam sejarah F1 yang meninggal dunia karena kecelakaan di lintasan balap. Miller, yang tercatat sebagai pebalap tertua saat itu, meninggal dunia lantaran terperangkap suhu panas dalam jet daratnya.
Onofre Marimon (GP Jerman 1954)
Marimon meninggal dunia di Sirkuit Nurburgring saat tengah menjalani sesi kualifikasi GP Jerman tahun itu. Gagal mengendalikan mobilnya, Marimon meninggal sesaat setelah mobilnya terpelanting berulang kali.
Manny Ayulo (GP Indianapolis 1955)
Tabrakan keras ke dinding pembatas lintasan akibat kerusakan setir saat mengikuti sesi latihan menjadi penyebab kematian Ayulo di salah satu seri balap di Amerika Serikat (AS). Meski sempat bertahan selama satu hari, nyawa Ayulo tetap tidak tertolong.
Bill Vukovich (GP Indianapolis 1955)
Masih di lintasan balap sama dan waktu sama, GP Indianapolis 1955 kembali memakan korban ketika pimpinan lomba, Vukovich, gagal menghindari tabrakan di depannya. Usai menabrak tembok pembatas dan terangkat ke udara, mobil yang dikemudikan Vukovich mendarat pada bagian hidung terlebih dahulu. Dia meninggal saat itu juga karena patah leher.
Keith Andrews (GP Indianapolis 1957)
Sama seperti Vukovich, Andrews juga meninggal dunia karena patah leher. Bedanya, Andrews meninggal saat menjalani sesi latihan.
Pat O'Connor (GP Indianapolis 1958)
GP Indianapolis kembali merenggut korban setelah mobil yang dikemudikan O'Connor terpelanting di udara dan terbakar pada lap pertama balapan.
Luigi Musso (GP Prancis 1958)
Nyawa Musso, yang membalap untuk tim Ferrari, tidak bisa ditolong setelah mengalami kecelakaan saat melajukan mobilnya di kecepatan 150 mph atau 241 km/jam. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan helikopter, Musso tetap meninggal dunia.
Peter Collins (GP Jerman 1958)
Kubu Ferrari semakin terpukul ketika di seri balap berikutnya, pebalap mereka, Collins, juga meninggal dunia. Menabrak pagar pembatas, Collins terlempar dari kokpit mobilnya dan meninggal akibat patah tulang tengkorak.
Stuart Lewis-Evans (GP Maroko 1958)
Musim 1958 jadi musim dengan jumlah kematian terbanyak di ajang F1 menyusul kematian Lewis-Evans di GP Maroko. Mengalami luka bakar serius akibat kecelakaan, Lewis-Evans menhembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit, enam hari kemudian.
Jerry Unser (GP Indianapolis 1959)
Serupa dengan Lewis-Evans, Unser juga meninggal dunia akibat luka bakar serius sebagai imbas dari kecelakaan yang dialaminya saat menjalani sesi latihan di GP Indianapolis.
Baca juga:
Jules Bianchi Meninggal, Dunia F1 Sampaikan Belasungkawa
Koma 9 Bulan, Pebalap F1 Jules Bianchi Meninggal Dunia
Formula 1 Masukkan GP Azerbaijan di Musim Balap 2016