Bola.com, Jakarta - Jules Bianchi menjadi pebalap Formula 1 (F1) terkini yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di lintasan balap. Padahal, di era balapan modern, catatan kematian pebalap terakhir terjadi pada Roland Ratzenberger dan Ayrton Senna di GP San Marino 1994.
Artinya, sudah 21 tahun ajang F1 'puasa' dari kecelakaan yang merenggut nyawa. Jauh lebih baik dari awal-awal penyelenggaraan, seperti pada periode 1960-1969.
Advertisement
Seperti pada tujuh tahun pertama F1 (1953-1959), di rentang satu dekade ini, tercatat 10 pebalap menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami kecelakaan di lintasan balap.
Berikut daftar lengkapnya, seperti dilansir ESPN:
Harry Schell (GP Inggris 1960)
Nasib ironis diterima Schell saat tengah mengikuti sesi latihan pada balapan tidak resmi yang digelar di Sirkuit Silverstone. Tertimpa reruntuhan dinding yang ditabraknya, Schell akhirnya meninggal dunia.
Chris Bristow (GP Belgia 1960)
Bristow menjadi salah satu pebalap F1 termuda yang meninggal dunia di lintasan balap. Di usia 22 tahun, Bristow meregang nyawa menyusul kecelakaan fatal di GP Belgia.
Alan Stacey (GP Belgia 1960)
Masih di seri balap sama, dua lap berikutnya giliran Stacey yang berhadapan dengan maut. Disebut tertabrak seekor burung yang kemudian membuatnya tak sadarkan diri, Stacey meninggal dunia lantaran mengalami tabrakan dan terjebak dalam kebakaran pada mobilnya.
Wolfgang von Trips (GP Italia 1961)
Setelah selamat dari dua kecelakaan sebelumnya, di Sirkuit Monza 1956 dan 1958, Von Trips tak bisa menghindari kematian ketika kembali mengalami kecelakaan di lintasan sama pada 1961. Usai bersenggolan dengan mobil Jim Clark, jet darat Von Trips terpelanting ke udara. Ia kemudian terlempar dari kokpit dan meninggal dunia. Bersama 14 penonton yang terhantam mobilnya.
Ricardo Rodriguez (GP Meksiko 1962)
Rodriguez sejatinya membalap untuk tim Ferrari. Namun, keputusan Ferrari yang tidak memasukkan namanya di GP Meksiko memaksa Rodriguez beralih ke tim Lotus. Siapa sangka, keputusan ini menjadi blunder fatal terakhirnya. Di usia 20 tahun, pebalap asal Meksiko itu meninggal dunia setelah mengalami luka bakar serius dari tabrakan yang dialaminya.
Carel Godin de Beaufort (GP Jerman 1964)
Setelah bertahan hidup selama tiga hari, De Beaufort akhirnya meninggal dunia akibat cedera parah di bagian kepala dan dada, menyusul kecelakaan parah di GP Jerman yang membuatnya terlempar dari kokpit jet darat Porsche.
John Taylor (GP Jerman 1966)
Dua tahun seusai kematian De Beaufort, GP Jerman kembali memakan korban. Meski sempat bertahan hidup selama lima pekan, Taylor akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar serius yang didapatnya saat mengalami kecelakaan pada lap pertama balapan di Sirkuit Nurburgring.
Lorenzo Bandini (GP Monako 1967)
Tengah berada dalam posisi mengejar pimpinan lomba, Bandini kehilangan kendali di tikungan ganda dekat pelabuhan balapan jalan raya Monako. Setelah terpelanting beberapa kali, mobil Bandini terbakar. Luka bakar plus cedera pada bagian dada inilah yang menjadi penyebab kematian Bandini tiga hari kemudian.
Jo Schlesser (GP Prancis 1968)
Sebelum kematian Schlesser, pebalap John Surtees sempat mengatakan bahwa jet darat eksperimen baru Honda, RA302, bukanlah mobil yang aman. Namun, opini Surtees ini dianggap lalu. Jet darat milik Honda itu tetap diijinkan membalap di GP Prancis, dengan Schlesser di belakang kemudinya. Pada lap kedua, Schlesser menemui ajalnya setelah mobil yang dikendarari tergelincir, menabrak, dan meledak seketika.
Gerhard Mitter (GP Jerman 1969)
Mitter tercatat sebagai pebalap ketiga yang meninggal dunia di GP Jerman pada era 60-an. Melakoni sesi uji coba terhadap mobil pabrikan BMW, Mitter akhirnya menemui Sang Khalik menyusul kecelakaan yang dialami di Sirkuit Nurburgring.
Baca juga:
Pebalap-pebalap F1 yang Meninggal di Lintasan Balap (1)