Bola.com - Apa yang Anda harapkan saat Anda menjalani seri balap ke-150? Pasti jawabnya, jadi juara.
Jawaban sama juga dilontarkan pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, yang menorehkan milestone 150 seri balap F1-nya di GP Belgia 2015. Ingin menandai rekam jejaknya di pentas Formula 1 dengan sempurna, Vettel pun membidik podium kampiun.
Advertisement
Hal ini terbilang wajar untuk ukuran pebalap sekelas Vettel. Apalagi, sebelum menjejakkan kakinya ke Sirkuit Spa-Francorchamps, akhir pekan lalu, pebalap berkebangsaan Jerman itu punya bekal juara di GP Hongaria.
Modal kampiun tersebut, plus rekor juara GP Belgia di 2011 dan 2013, diakui Vettel melecut semangat membalapnya di Sirkuit Spa tahun ini.
"Saya punya catatan bagus di Spa. Di seri terakhir pun saya bisa naik ke podium juara. Saya harap, hasil-hasil bagus itu dapat terjadi kembali di sini," ucap Vettel.
Namun, seperti kata pepatah, 'manusia boleh berencana, tapi nasiblah yang menentukan', ambisi Vettel merajai GP Belgia 2015 harus terbentur dengan sejumlah masalah teknis. Mulai dari setelan jet daratnya, sampai pilihan ban yang digunakan.
Hasilnya pun mulai terlihat di sesi latihan bebas. Gagal menemukan setelan mobil dan ban yang pas, catatan waktu Vettel selalu kalah dari duo pebalap Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Tanda-tanda balapan berat makin dirasakan Vettel ketika dia cuma bisa mencatat waktu tercepat kesembilan di sesi kualifikasi. Pada fase ini, pebalap berusia 28 tahun itu tertinggal 0.458 detik dari Hamilton.
Tapi, Vettel belum mau menyerah. Masih mengandalkan memori kemenangan di 2011 dan 2013, dia optimistis bisa, minimal, naik podium di GP Belgia 2015.
"Saya merasa telah membuat kemajuan cukup impresif. Kecepatan di lintasan lurus juga cukup baik. Karenanya, saya merasa pede menghadapi balapan," tutur Vettel, seusai menyelesaikan sesi kualifikasi.
Ditinggal Dewi Fortuna
Sayangnya, Dewi Fortuna betul-betul tidak menggubris harapan Vettel, yang selain ingin menandai milestone balapan ke-150 miliknya, juga berambisi memberi hadiah istimewa kepada Ferrari, yang di saat bersamaan juga menandai milestone balapan ke-900. Alih-alih menjaga posisi Vettel di posisi ketiga, yang didapatnya sejak lap ke-22 atau separuh perjalanan balapan, dewi keberuntungan justru memberi kejutan pahit di pengujung balapan.
Ban pecah!
Ya, setelah Rosberg mengalami pecah ban di sesi latihan bebas kedua, di balapan GP Belgia 2015, giliran Vettel yang mengalami hal tersebut. Ironisnya, kejadian pecah ban yang mengenai ban belakang kanan jet darat Vettel itu terjadi sekitar dua lap sebelum balapan usai.
Alhasil, posisi podium yang sudah di depan mata, lenyap. Dan Vettel, harus rela menandai milestone balapan ke-150-nya dengan kegagalan mendulang angka untuk pertama kali di musim 2015.
"Hal seperti ini tidak seharusnya terjadi. Saya sangat yakin, kami layak menjejak podium," ucapnya dengan nada geram.
"Setiap kali kami pebalap melayangkan protes, apa jawab Pirelli? Selalu sama, 'yah, ada benda lain yang menggores ban, pebalapnya terlalu melebar dari lintasan', omong kosong!" ucap Vettel.
"Jika Nico bilang dia tidak keluar lintasan, maka dia tidak keluar lintasan. Demikian juga dengan saya, yang tiba-tiba saja, mengalami pecah ban saat sedang berusaha menyelesaikan balapan," lanjutnya.
Milestone Terburuk?
Vettel boleh saja meluapkan amarah ke Pirelli, sang produsen tunggal ban untuk balapan F1, yang dianggap telah 'menyabotase' posisi podiumnya di GP Belgia 2015. Tapi, bila merunut ke catatan sejarah milestone miliknya, Vettel sebetulnya tidak punya rapor OK.
Namun, apakah milestone ke-150 kemarin merupakan milestone terburuk Vettel? Menurut Bola.com, iya.
Alasannya? Karena hasil yang didapat Vettel di Sirkuit Spa akhir pekan lalu merupakan hasil paling ironis dari tiga milestone kelipatan 50-nya.
Di milestone ke-50, yang jatuh di GP Turki 2010, Vettel gagal mencapai garis finis di Sirkuit Istanbul. Hal itu terjadi setelah dia mengalami kecelakaan sekitar 19 lap jelang finis.
Dua tahun berselang, milestone ke-100 Vettel tiba saat seri balap F1 musim 2012 masuk ke GP Amerika Serikat (AS). Di Sirkuit Austin, Vettel berhasil memperbaiki rapornya.
Walau gagal mempertahankan pole position yang didapatnya di kualifikasi, Vettel tetap bisa naik podium lantaran menempati posisi runner up. Kala itu, Vettel kalah cepat dari Hamilton, yang masih membalap untuk tim McLaren.
Uniknya, kemenangan Hamilton selalu terjadi pada semua balapan milestone kelipatan 50 Vettel. Selain menang di GP AS 2012, pada GP Turki 2010 dan GP Belgia 2015, pebalap berkebangsaan Inggris itu juga tampil sebagai kampiun.
Sejauh ini, Vettel memang belum berkomentar apa-apa soal pencapaian Hamilton di seri balap milestone-nya. Mungkin Sebastian Vettel perlu menaruh perhatian lebih terhadap kompetitornya itu jika ingin merasakan gelar juara di milestone ke-200.
Baca juga:
Ban Kembali Pecah, Pirelli Salahkan F1