Bola.com, Spa - Kegagalan pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, naik podium di GP Belgia 2015 memang disebabkan oleh pecahnya ban belakang kanan jet darat yang dikendarainya. Namun, selaku produsen tunggal ban Formula 1 (F1), Pirelli berkeras kejadian itu bukan salah mereka.
Pirelli menjadi sorotan utama GP Belgia tahun ini setelah pada sesi latihan bebas kedua, kejadian pecah ban juga menimpa pebalap Mercedes, Nico Rosberg. Sehari berselang, Pirelli kembali jadi sasaran empuk lantaran Vettel mengalami nasib serupa. Beruntung, di antara dua insiden tersebut, baik Vettel atau Rosberg, tidak mengalami luka fisik.
Advertisement
Tapi, kerugian besar jelas dirasakan Vettel. Hanya butuh dua lap lagi untuk finis di urutan ketiga, pebalap berkebangsaan Jerman itu harus merelakan posisi podiumnya lenyap dan mencatat rapor gagal finis untuk pertama kalinya di musim balap 2015.
Menurut Direktur Motorsport Pirelli, Paul Hembery, kubunya 'kaget' dengan strategi satu kali pit-stop yang dilakukan Vettel dan Ferrari saat membalap di Sirkuit Spa-Francorchamps, akhir pekan lalu. Tepat pada lap ke-14, Vettel mengganti ban jenis medium ke jenis soft.
Hal itu sejatinya tidak menjadi masalah. Sebab, berdasarkan indikasi yang dirilis Pirelli, soft tyre milik mereka bisa digunakan hingga 40 putaran. Artinya, jika Vettel mengganti bannya di lap ke-14, ban tersebut dapat bertahan sampai lap ke-44. Satu lap lebih banyak dari total putaran balapan GP Belgia, yang cuma 43 lap.
Belakangan, Humbery mengatakan, Pirelli tidak pernah memberi jaminan atas indikasi itu. Sebaliknya, produsen ban kenamaan Italia itu justru menuding F1 sebagai biang kerok pecah ban yang dialami Vettel dan Rosberg.
"Berdasarkan kejadian di seri balap Belgia, Pirelli menggaris bawahi bahwa: Pada November 2013, Pirelli meminta adanya aturan tertulis terkait maksimal putaran yang bisa didapat dari satu kali penggunaan ban, perlu juga ada parameter lain untuk penggunaan ban yang tepat," tulis Pirelli dalam pernyataan resminya.
"Tapi permintaan ini tidak diterima F1. Kondisi ini, jika diterapkan di Spa, bisa memberi batasan pemakaian terhadap ban jenis medium selama 22 lap saja," lanjut Pirelli.
Sebelum menolak bertanggung jawab atas insiden ironis Vettel, Pirelli juga menampik pecahnya ban Rosberg di sesi latihan bebas kedua GP Belgia tahun ini adalah kesalahan mereka. Untuk kasus Rosberg, Pirelli menyebut insiden itu dipicu adanya objek luar yang menggores ban mobil.
Baca juga:
Soal Ban Pecah, Pirelli Mengaku Tidak Bersalah