Bola.com, Makassar - PSM Makassar merupakan salah satu klub asal Indonesia Timur terbaik dikancah sepakbola nasional. Sebagai tim tertua di Indonesia, PSM memiliki catatan prestasi paling stabil di pentas Liga Indonesia, dengan sekali menjadi juara, empat kali runner-up, dan hanya sekali gagal masuk putaran final. Juku Eja juga dua kali mewakili Indonesia di Liga Champions Asia.
Ketika tim-tim perserikatan digabung dengan tim-tim Galatama menjadi Liga Indonesia sejak tahun 1994, PSM selalu masuk jajaran papan atas hingga sekarang. Setiap musimnya, PSM selalu diperhitungkan dan menjadi salah satu tim dengan prestasi paling stabil di Liga Indonesia.
Advertisement
Juku Eja baru sekali klub ini menjadi juara yakni pada Liga Indonesia tahun 2000, dan selebihnya empat kali menjadi tim peringkat dua pada Liga Indonesia 1995/1996, 2001, 2003, dan 2004.
Saat menjuarai Liga Indonesia, PSM mencatat prestasi mengesankan dengan hanya menderita 2 kali kekalahan dari total 31 pertandingan. Saat itu PSM mengumpulkan pemain-pemain langganan timnas Indonesia seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah pemain asing Carlos de Mello.
PSM merajai pentas Liga Indonesia dengan menjuarai Wilayah Timur, dan di babak 8 besar menjuarai Grup Timur. Di semifinal, PSM mematahkan perlawanan Persija Jakarta, sebelum mengatasi perlawanan gigih Pupuk Kaltim di final yang berkesudahan 3-2.
Salah satu yang menjadi ciri PSM hingga selalu menjadi tim papan atas adalah permainan keras dan cepat yang diperagakan pemainnya dengan dipadu dengan teknik tinggi. Tak hanya itu, pemain PSM juga terkenal tangguh dan tidak cengeng dalam kondisi lapangan apa pun.
PSM juga didukung oleh regenerasi yang kontinyu dan melahirkan pemain-pemain andalan di tim nasional. Tak hanya itu, kiprah para pemain di lapangan juga didukung oleh deretan pengusaha asal Sulawesi Selatan yang bergantian mengurusi managemen PSM.
Menyambut QNB 2015, PSM serius berbenah diri. Untuk mengembalikan kejayaan klub, PSM mengontrak mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl. Pelatih asal Austria tersebut kembali melatih klub setelah terakhir kali menukangi Hai Pong FC di Vietnam pada 2009. Amunisi PSM juga bertambah dengan hadirnya 2 eks punggawa Indonesia U-19, penyerang Muchlis Hadi dan winger Maldini Pali. Mereka akan bahu-membahu membawa panji PSM dengan muka lama seperti Syamsul Chaeruddin, Ponaryo Astaman, dan Muhammad Rachmat.
Untuk pemain asing, Riedl masih memilih-milih sosok yang tepat. Hingga awal Februari ada beberapa pemain yang masih diseleksi. Antara lain Nemanja Vucicevic asal Serbia dan Javi Fernadez Spanyol, Silvio Escobar bomber asal Paraguay yang musim lalu bersama Persepam Madura United (sekarang Madura Utama), dan Boman Irie Aime yang sudah bersama tim musim lalu.
DATA KLUB
Nama lengkap: Persatuan Sepakbola Makassar
Julukan: Juku Eja (Ikan Merah),Pasukan Ramang,Ayam Jantan dari Timur
Didirikan: 2 November 1915
Stadion: Andi Mattalatta, Makassar , Indonesia (Kapasitas : 30.000)
Ketua Umum: Sadikin Aksa
Direktur Operasional: Azhary Sirajuddin
Manajer: Irsal Ohorella
Direktur Teknik: Sumirlan
Pelatih: Alfred Riedl
Asisten Pelatih: Hans Peter Schaller
Prestasi
Juara Liga Indonesia: 1999-00
Juara Perserikatan: 1956–57, 1957–59, 1964–65, 1965–66, 1991–92
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Profil Pelatih
Alfred Riedl untuk pertama kalinya akan menangani klub peserta Indonesia Super League (ISL). Klub yang berhasil meyakinkan mantan arsitek timnas Indonesia itu adalah PSM.
Klub kebanggaan warga Makassar itu menjadi klub pertama yang dilatih Riedl sejak Xi Măng Hải Phòng FC pada musim 2008-2009. Akhir-akhir ini pria 46 tahun itu lebih banyak menangani tim nasional.
Riedl menerima pinangan PSM setelah dipecat sebagai pelatih timnas Indonesia. Riedl gagal membawa Indonesia berjaya di Piala AFF 2014. Boaz Solossa cs harus tersingkir di fase grup.
PSM memilih pria Austria ini sebagai pelatih bukan tanpa sebab. Tangan dingin dan Ketegasan mantan pelatih timnas Vietnam itu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan PSM yang sudah lama tak pernah juara lagi. Disiplin tingkat tinggi yang biasa diterapkan Riedl pada anak asuhnya diperlukan PSM untuk memadukan pemain muda dan senior yang menghuni skuat mereka.
Riedl dituntut dapat memadukan pemain muda seperti Muchlis Hadi Ning Saefullah dan Maldini Pali dengan pemain kawakan macam Syamsul Haeruddin, Ponaryo Astaman dan Markus Haris Maulana.
Pria 46 tahun ini nampaknya takkan terlalu kesulitan meramu tim barunya ini. Pasalnya Riedl sudah sangat mengenal beberapa pemain seperti Syamsul, Markus dan Ponaryo. Saat melatih timnas Indonesia, ketiga pemain itu kerap jadi andalan Riedl
Di PSM, Riedl akan didampingi asisten pelatih baru yakni Hans Peter Schaller.
BIODATA PELATIH
Nama lengkap :Alfred Riedl
Asal: Austria
Tempat Tanggal lahir: Wina, 2 November 1949
Karier Kepelatihan
1990–1991 Austria
1993–1994 Olympique Khouribga
1994–1995 Al-Zamalek
1997–1998 Liechtenstein
1998–2001 Vietnam
2001–2003 Al Salmiya
2003–2004 Vietnam
2004–2005 Palestina
2005–2007 Vietnam
2008–2009 Xi Mang Hai Phong FC
2009–2010 Laos
2010–2011 Indonesia
2011–2012 Laos (Direktur teknik)
2012–2013 Visé (Pelatih remaja)
2013–2014 Indonesia
2015-PSM Makassar
Advertisement
Profil Pemain Bintang
Muhammad Rachmat
Muhammad Rachmat merupakan produk pembinaan pemain muda lokal PSM. Sama halnya dengan Syamsul Chaeruddin dan Rasyid Bakrie, pemain berusia 26 tahun ini masih setia membela tim Juku Eja sejak tahun 2008.
Musim lalu, Rachmat membuat kejutan dengan menjadi pencetak gol terbanyak PSM. Padahal barisan depan Ayam Jantan dari Timur diisi oleh nama-nama mumpuni seperti Mario Costas, Roman Chmelo, Andi Oddang dan Michael Baird.
Rachmat sebenarnya bukanlah seorang yang berposisi sebagai striker murni. Pemain kelahiran Baba, Takalar, Makassar ini sejatinya adalah seorang sayap yang bisa bermain di sisi kanan atau kiri ujung tombak. Tapi, Rachmat mampu membuktikan kualitasnya sebagai penyerang berbahaya dengan koleksi 5 golnya.
Musim lalu, Rachmat tidak dimainkan di 7 laga pertama PSM karena masih dibekap cedera. Selama periode tersebut, PSM hanya berhasil memperoleh 5 poin dan tersungkur di posisi ke-9 klasemen Zona Timur. Memasuki pertandingan ke-8, Rachmat selalu bermain sebagai starter hingga akhir musim.
Kontribusi pemain yang turut membela Tim Nasional Indonesia di AFF Cup 2012 ini bagi PSM di musim lalu cukup besar. PSM tidak pernah kalah ketika Rachmat mencetak gol, dengan rincian 3 kemenangan dan 1 hasil imbang melawan Persipura. Sayangnya, torehan tersebut belum mampu membawa PSM melangkah lebih jauh dari fase Penyisihan Wilayah.
Statistik Rachmat bersama PSM di musim lalu tergolong baik. Angka rata-rata jumlah tembakan ke gawang yang dicatat Rachmat adalah 1.3 per pertandingan dengan akurasi 65%. Untuk ukuran pemain lokal yang jarang tersorot media, angka tersebut termasuk tinggi.
Pemain bernomor punggung 29 ini juga piawai dalam hal duel udara. Jika dirata-rata, Rachmat menang duel udara sebanyak 3 kali per pertandingan. Sebagai pemain sayap, Rachmat sering mengandalkan kecepatan dan kelincahannya. Hal tersebut dibuktikan dengan angka rata-rata dribel suksesnya yang mencapai 1.5 per pertandingan.
Patut ditunggu atraksi pemain sayap PSM di musim depan, yang kemungkinan akan diisi oleh Rachmat dan bintang muda Maldini Pali.
(Thomas/Pramuaji)
Statistik Klub
PSM kembali ke ajang Indonesia Super League di musim 2014 setelah absen dalam 3 edisi sebelumnya. Di akhir musim lalu, Tim Juku Eja bertengger di urutan ke-7 klasemen Zona Timur.
Sampai pertandingan terakhir, PSM masih berkesempatan untuk lolos ke Babak 8 Besar. Sayangnya, 2 kekalahan di 2 pertandingan terakhir mengubur asa tim asal Makassar tersebut.
PSM mengakhiri musim dengan raihan 25 poin hasil dari 7 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 9 kekalahan. Bermain jauh dari dukungan penonton, tepatnya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, menjadi salah satu penyebab turunnya performa PSM di ISL 2014. Fakta tersebut juga membuat angka rata-rata penonton yang datang ke laga “kandang” PSM rendah, yakni hanya sekitar 513 penonton per pertandingan.
Penampilan PSM di paruh pertama musim tidak begitu bagus. Dilatih oleh Rudy Keeltjes, PSM hanya berhasil meraup 9 angka dari 10 laga pertama mereka. Saat break tengah musim, PSM tersungkur di urutan ke-10.
Namun, di paruh kedua kompetisi, PSM bangkit. Dalam 8 laga pertama di paruh kedua, 16 poin diraih Syamsul Chaeruddin dkk. Sayangnya, di 2 laga terakhir, kekalahan dari Putra Samarinda dan Mitra Kukar membuat PSM harus puas finis di urutan ke-7. Sebanyak 22 gol dicetak oleh 9 pemain PSM berbeda di musim lalu. M. Rahmat menjadi top scorer tim dengan koleksi 5 gol.
Dalam hal kedisiplinan, PSM mencatat 37 kartu kuning, 1 kartu kuning kedua, dan 1 kartu merah. Ada 2 pemain PSM yang paling sering menerima kartu kuning, yakni Markus Harris Maulana dan Agung Prasetyo. Masing-masing pemain tersebut menerima 5 kartu kuning sepanjang musim.
Ada 26 gol yang masuk ke gawang PSM musim lalu. 22 gol bersarang ke gawang Markus, sementara 4 sisanya bersarang ke gawang I Ngurah Komang Arya. Dari catatan kebobolan tersebut, PSM hanya berhasil clean sheet sebanyak 4 kali.
Di ISL 2015, PSM akan dilatih oleh mantan pelatih Tim Nasional Indonesia, Alfred Riedl. Pelatih asal Austria tersebut kembali melatih klub setelah terakhir kali menukangi Hai Pong FC di Vietnam pada 2009.
Amunisi PSM bertambah dengan hadirnya 2 eks punggawa Indonesia U-19, Muchlis Hadi dan Maldini Pali. Mereka akan bahu-membahu membawa panji PSM dengan muka lama seperti Syamsul Chaeruddin, Ponaryo Astaman, dan Muhammad Rachmat.
(Thomas/ Pramuaji)
Advertisement
Skuat 2015
Kiper
Markus Haris Maulana
AM Guntur
Bek
Boman Airin Aime
Ikbal Samad
Djayusman Trisad
Agung Prasetyo
Rasul Zainuddin
Hendra Wijaya
Tengah
Syamsul Haeruddin
Rasyid Bakri
Kurniawan Karman
Ponaryo Astaman
Ardan Aras
Kaharuddin Salam
Maldini Pali
Depan
Muchlis Hadi Ning Saifulah
M Rahmat
Abdul Abanda Rahman
Achmad Hasim Tolle
Aditya Putra Dewa