Bola.com, Pekalongan - Ada pemandangan menarik pada hajatan turnamen antarkampung (tarkam) bertajuk Piala GP Ansor yang digelar di lapangan Desa Pandansari, Kecamatan Warungasem, Batang, Jateng pekan lalu.
Para pemain profesional dari sejumlah klub di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jateng seperti Persibat Batang, Persip Pekalongan, dan PSIS Semarang pamer kebolehan di ajang itu.
Advertisement
Beberapa pemain asing seperti Ronald Fagundez, Roberto Kwateh, Julio Alcorse, Diego Costa, dan El Hadji ambil bagian. Tak pelak, tarkam ini seolah jadi gambaran kekuatan tiga klub Pantura Jateng tersebut.
Namun, anak-anak Persip boleh berbangga hati karena mereka jadi finalis di tarkam ini. Meski, kekuatan klub berjuluk Laskar Kalong ini terpecah di dua klub berbeda yakni PS Bahurekso dan PS Lasta Talun. Bahkan tim juara, PS Bahurekso, menyewa pelatih Persip, Gatot Barnowo.
"Biasanya yang disewa bos klub tarkam hanya pemain. Tapi, tumben kali ini pelatih juga disewa," ucap Gatot.
Gatot berujar tidak mencari uang dari tarkam itu melainkan kehahadirannya diharapkan bisa jadi penyemangat para pemain yang mayoritas sudah dikenalnya.
"Supaya mereka tetap punya semangat hidup, meski kompetisi dihentikan PSSI. Hal ini juga jadi satu tekad saya agar sepak bola nasional tidak mati dalam kondisi seberat apapun," ujarnya.
Ellie Aiboy yang tercatat sebagai pilar Persip musim ini ikut merumput bersama tim Lasta Talun.
"Kami tetap main serius, meski yang kami hadapi teman-teman satu tim di Persip karena kami punya bos masing-masing. Kami anggap tarkam seperti ini sebagai persiapan pramusim untuk jaga kondisi fisik krena manajemen Persip sudah meliburkan kami. Ya, lumayan dapat keringat juga dapat honor. Minimal kami punya uang saku setelah klub Persip tak menggaji kami," tutur Elie.
"Sebagai pelatih, saya bangga anak-anak Persip bertemu di final tarkam ini. Ini bukti kalau tim polesan saya tak kalah dibanding para pemain Persibat dan PSIS. Kalau kompetisi Divisi Utama tak dihentikan, saya yakin Persip bisa berada di papan atas klasemen," timpal Gatot.
Baca Juga :
Kompetisi Mandek, Jaya Hartono Tetap Bersyukur Latih PSS Sleman
Klub Jatim Loyal pada PSSI, Pilih Tak Gulirkan Liga Nusantara
Kompetisi Dihentikan, Hendro Siswanto Siap Jadi Nelayan Lagi