Bola.com, Jakarta - Kurang dari seminggu jelang SEA Games 2015 di Singapura, pelatih tim nasional Indonesia U-23, Aji Santoso, akhirnya mencoret empat pemain yang tidak diikutsertakan di ajang olahraga multicabang Asia Tenggara ini. Pencoretan pemain ini sudah terlebih dahulu disampaikan oleh Aji yang menuturkan bahwa dirinya hanya akan membawa tim dengan komposisi dua penjaga gawang, tujuh pemain belakang, delapan gelandang dan tiga penyerang.
Dari 24 pemain yang mengikuti pelatihan timnas di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, pelatih yang pernah menangani timnas senior ini memulangkan Hendra Bayauw, M. Zainuri dan Safri Al Irfandi. Di sektor penjaga gawang yang paling banyak menjadi perhatian, Aji memulangkan penjaga gawang berbakat asal Mitra Kukar, Ravi Murdianto, dan menyisakan dua nama yaitu kiper ketiga Persib Bandung M. Natshir Fadhil dan penjaga gawang Barito Putra, Teguh Amiruddin.
Advertisement
Berikut beberapa catatan mengenai performa penjaga gawang Garuda Muda dalam 8 pertandingan internasional terakhir tim nasional U-23 selama 2015.
M. Natshir Fadhil
Pemain yang akrab disapa Deden ini menjadi pemain terbanyak yang tampil di bawah mistar Garuda Muda. Deden memainkan enam pertandingan dengan total waktu bermain 540 menit. Dalam enam laga tersebut Deden harus memungut bola dari gawangnya sebanyak lima kali yang membuat rasio kebobolan dirinya berada di angka 0,83 gol per pertandingan.
Penjaga gawang kelahiran 13 Februari 1993 ini paling banyak kemasukan saat Garuda Muda berhadapan dengan Korea Selatan U-23 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, 31Maret. Saat itu Manahati Letusen dan kawan kawan harus menyerah 0 - 4 dari Taeguk Warriors.
Dari enam pertandingan tersebut Deden berhasil mencatatkan 71% penyelamatan dari 21 tembakan ke gawang yang dihadapinya, atau dalam kata lain, 15 tembakan lawan berhasil dimentahkan oleh penjaga gawang yang terkenal dengan keahliannya menggagalkan penalti lawan ini.
Teguh Amiruddin
Kiper dengan tinggi badan 183 cm ini memulai karier profesionalnya bersama Persekam Metro FC sebelum akhirnya hijrah ke Perseru Serui pada 2014. Musim 2015, Teguh hijrah ke Banjarmasin untuk membela Barito Putra.
Teguh lebih sering dipasang sebagai pelapis Deden selama bergabung bersama skuat Aji Santoso. Teguh hanya bermain dalam satu pertandingan yaitu di pertemuan pertama Indonesia U-23 kala berhadapan dengan Suriah U-22 di Sidoarjo pada 10 Februari 2015.
Dalam pertandingan yang berakhir imbang 1-1 tersebut, Teguh mencatatkan tiga penyelamatan dari empat tembakan ke gawang yang dihadapi. Dengan kata lain Teguh mencatatkan 75% penyelamatan dengan rasio kebobolan satu gol per pertandingan. Catatan tambahan Teguh adalah dua kali berhasil memotong umpan lawan.
Siapa Layak Jadi Kiper Utama?
Dari 8 pertandingan internasional yang sudah dijalani Indonesia U-23 selama tahun 2015, besar kemungkinan posisi utama penjaga gawang akan ditempati oleh Deden. Jumlah penampilan, menit bermain dan catatan statistik Deden sudah cukup membuktikan kualitasnya. Terlebih, Deden hanya punya 1 saingan dalam tim.
Deden bahkan menjadi penjaga gawang utama Persib ketika berhadapan dengan tim asal Laos, Lao Toyota FC di gelaran AFC Cup 2015. Kekurangannya adalah Deden rapuh apabila duel udara jika dibandingkan dengan Teguh yang lebih kokoh dan stabil ketika memotong umpan lambung dari lawan. Salah satu contohnya adalah gol pertama Korea Selatan U-23 di Kualifikasi Piala Asia U-23 di Senayan Maret lalu, dimana Jung Sung Hyun berhasil memanfaatkan bola yang lepas setelah Deden kalah duel udara.
Performa keduanya masih perlu diperbaiki, apalagi lawan yang akan dihadapi oleh Garuda Muda nanti tidak hanya tuan rumah Singapura, tetapi juga Filipina dan juga Myanmar.
Baca juga :