Bola.com, Papua - Persipura Jayapura secara resmi melakukan pembubaran tim, Jumat (5/6). Keputusan membubarkan skuat tim Mutiara Hitam dilakukan manajemen seiring terhentinya kompetisinya di tanah air dan tidak bisa berpartisipasinya anak asuh Oswaldo Lessa di pentas Asia.
Seperti diketahui, FIFA telah menjatuhkan sanksi kepada Indonesia pada 30 Mei lalu karena intervensi yang dilakukan oleh Pemerintah. Imbasnya, semua klub Indonesia termasuk Persipura sudah pasti tidak bisa berpartisipasi di Piala AFC.
Advertisement
Asa Boaz Solossa dan kawan-kawan tampil di kompetisi kasta kedua Asia itu sebenarnya masih terbuka. Pasalnya, hingga sanksi dijatuhkan oleh FIFA, Persipura masih menanti keputusan dari AFC terkait status pertandingan melawan Pahang FA pada babak 16 besar Piala AFC.
Sebelumnya, Persipura gagal menjamu klub Malaysia tersebut setelah tiga pemain asing Pahang gagal mendapatkan visa dari pihak imigrasi Indonesia. Alhasil, persoalan ini akhirnya sampai ke AFC dan langsung menjadi pembahasan. Namun, belum juga keputusan dari AFC keluar, Indonesia sudah lebih dulu dijatuhi sanksi oleh FIFA.
"Detik ini, menit ini, dan jam ini juga tim Persipura dibubarkan, kontrak pemain diputus. Ini imbas dari sanksi FIFA yang diakibatkan adanya SK pembekuan PSSI oleh Menpora. BOPI dan Menpora harus bertanggung jawab atas semua ini," ucap Benhur Tommy Mano, Ketua Umum Persipura.
Di sisi lain, Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena mengungkapkan pembubaran tim merupakan jalan terakhir yang harus diambil manajemen. Terutama pascaturunnya rilis dari AFC yang berisi tujuh butir keputusan imbas dari sanksi FIFA.
Meski begitu, Rocky memastikan para pemain Mutiara Hitam akan tetap mendapatkan gaji selama bulan Juni. Pemutusan kontrak sementara pemain baru berlaku pada bulan Juli.
"Kami tidak bisa apa-apa. Target tidak jelas dan tidak ada pertandingan. Maka itu, tim terpaksa dibubarkan," ucap Sekum Persipura Jayapura saat dihubungi Bola.com.
Baca juga :
Persipura Sumbang Pemain Terbanyak di Timnas PPD 2018