Bola.com, Makassar - Manajer pengelola Stadion Andi Mattalatta Mattoanging (AMM), Mirdan Midding mengaku pihaknya merugi ratusan juta rupiah menyusul penghentian kompetisi musim ini.
"Dana ratusan juta itu kami keluarkan untuk membenahi Stadion AMM agar bisa lolos verifikasi PT Liga Indonesia," ujar Mirdan kepada Bola.com.
Advertisement
Musim lalu, PSM Makassar bersatus tim musafir karena Stadion AMM dinilai tidak layak. Juku Eja pun akhirnya menjamu lawan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Kerugian pihak pengelola bisa bertambah besar kalau dana yang sudah dipakai digabung dengan pengeluaran manajemen PSM yang mencapai Rp 1,2 M. "Mereka membantu kami merenovasi stadion. Kompensasinya, PSM tidak lagi dibebankan biaya sewa stadion saat bertanding," jelas Mirdan.
Untuk partai ISL, pihak pengelola Stadion AMM mematok angka Rp 25 juta per pertandingan. "Selain bertanding, PSM juga mendapat jatah tiga kali sepekan memakai stadion untuk latihan. Seharusnya, kalau kompetisi lancar, 'hutang' kami ke PSM bisa selesai dalam kurun waktu 1,8 tahun," urai Mirdan.
Menurut Mirdan, penghentian kompetisi membuat sponsor yang ingin memasang produknya di sekitar area Stadion AMM juga menarik diri. Padahal, dana dari sponsor itu di peruntukkan untuk gaji karyawan dan perawatan stadion. "Jumlahnya mencapai puluhan juta perbulan," papar Mirdan.
Solusi instan yang dilakukan pihak pengelola adalah meminta subsidi dari induk mereka, Yayasan Olahraga Sulsel (YOSS). "Kami juga kembali menyewakan stadion untuk mengurangi beban biaya operasional," katanya.
Baca Juga:
PSM Bubar, Lapangan Latihan Terbengkalai
Syamsul Chaeruddin: PSM, Tolong Bayar Tunggakan Uang Kontrak
Sambut Kabar Pencabutan Pembekuan, Manajemen PSM Tunggu PSSI