Bola.com, Singapura - Pertandingan timnas U-23 versus Kamboja pada Sabtu (6/6) malam di Stadion Jalan Besar, Singapura, terasa istimewa. Tak hanya menang besar, pertandingan penting untuk menghidupkan peluang Indonesia di Grup A ini dihadiri dua menteri dalam jajaran Kabinet Kerja RI.
Ada Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Selain itu, Chef de Mission kontingen Indonesia, Taufik Hidyat, juga terlihat di stadion.
Advertisement
Bahkan Andik Vermansah juga dikabarkan turut hadir di Stadion Jalan Besar untuk memberi dukungan secara langsung. Begitu pula dengan manajer timnas basket putri Indonesia, Augie Fantinus, serta pelatih sementara timnas senior, Pieter Huistra.
Kedua menteri datang secara terpisah. Menpora hadir terlebih dulu disusul Menko Puan. Saat Menpora Imam tiba di dalam stadion, tak disangka koor "turun, turun" yang dilontarkan suporter Indonesia membahana.
Tak jelas apa yang diinginkan suporter. Apakah bermaksud meminta Menpora turun dari jabatan yang diemban selama ini terkait ketidakharmonisan dengan PSSI yang berbuah sanksi FIFA, atau sekadar turun ke tribun bawah untuk mendatangi mereka. Ada sejumlah suporter yang terlihat menunjukkan ekspresi emosi saat melihat Menpora.
Permintaan "turun, turun" itu dipenuhi sang menteri. Imam lantas menuruni tribun penonton dan membaur bersama fans Garuda Muda. Sejumlah fans mengerubungi menteri berusia 41 tahun itu untuk sekadar berfoto dan bersalaman.
Sama seperti fans di Indonesia, penggemar si kulit bandar nasional yang bermukim di Singapura juga mengikuti perkembangan seputar kisruh Kemenpora-PSSI hingga terkena sanksi FIFA. Ada yang mendukung kebijakan Menpora, ada pula yang berseberangan. Namun, ada pula yang apatis.
"Mau siapapun menteri yang datang ke mari, buat kami, yang terpenting kompetisi Indonesia kembali normal lagi. Prihatin sepak bola kita jadi kacau-balau, seperti sekarang," kata Kiki, salah seorang fans timnas yang bekerja dan tinggal di Singapura.
Beberapa fans sepak bola nasional yang ditemui Bola.com di Negeri Singa mayoritas mengungkapkan kesedihannya karena kompetisi dalam negeri terhenti sehingga pemain tak lagi bisa bermain. Fans pun tak bisa lagi mengikuti kabar pertandingan dari tim pujaan karena praktis aktivitas klub terhenti.
Mereka juga tak mau tahu siapa yang benar atau salah dalam konflik PSSI-Menpora, lantaran yang terpenting buat mereka adalah timnas dan klub kesayangan bisa bermain lagi di kompetisi yang sebenarnya.
"Lebih baik semua pihak yang terlibat saling menyadari dan berbenah daripada mengorbankan kami sehingga tak bisa lagi melihat timnas maupun klub pujaan bertanding," timpal Aden.
Kemenangan 6-1 timnas U-23 Indonesia atas Kamboja diharapkan mampu menjadi titik tolak rekonsiliasi hubungan Menpora-PSSI. "Bila dibiarkan berlarut, terlalu banyak yang akan jadi korban," ucap Thamrin, fans Indonesia di Singapura.
Baca Juga:
Muchlis Hadi : Saya Lega tapi Belum Puas
Alasan Indonesia U-23 Kenakan Pita Hitam saat Bantai Kamboja