Bola.com, Palembang - Di tengah vakumnya kompetisi dan libur latihan, penyerang Sriwijaya FC, Ferdinand Sinaga mengaku terus mengikuti perjuangan Indonesia U-23 di ajang SEA Games 2015. Bahkan sejak partai perdana melawan Myanmar, Ferdinand tidak pernah absen menonton laga Garuda Muda di layar televisi.
Kini, menghadapi partai hidup mati melawan Singapura, Kamis (11/6) malam WIB, eks pemain Persib Bandung ini pun kembali memberikan sarannya kepada Evan Dimas dkk. Meskipun hasil seri sudah cukup membawa Indonesia lolos ke semifinal, Ferdinand berharap Indonesia U-23 tetap bermain all out dan memetik kemenangan.
Advertisement
Menurutnya, secara psikologis mental pemain akan terganggu jika skuat Garuda Muda hanya diinstruksikan mencari hasil seri saat melawan Singapura di laga hidup mati Grup A tersebut.
"Jika hanya fokus bermain imbang, maka besar kemungkinan pemain akan tampil hati-hati dan hanya fokus agar tidak kebobolan," ujar pemain terbaik Indonesian Super League (ISL) musim lalu ini.
"Jadi tidak ada jalan lain selain bermain normal, terus menyerang dan mencari kemenangan. Jangan terpengaruh hasil seri akan cukup membawa lolos ke semifinal, karena menurut saya pribadi permainan tim secara keseluruhan juga terus meningkat," jelas Ferdinand.
Terkait status Singapura sebagai tuan rumah, ayah dari dua putra ini mengatakan hal tersebut tidak akan terlalu berpengaruh. "Soal dukungan suporter rasanya akan berimbang, karena Indonesia punya pendukung fanatik yang luar biasa. Hasil pertandingan akan lebih banyak ditentukan oleh faktor mental selama 90 menit," tegasnya.
Diakuinya, faktor penurunan mental yang sebelumnya terlihat saat takluk 2-4 dari Myanmar kini sudah mulai membaik. "Sama seperti sebelumnya, mereka hanya harus fokus ke pertandingan dan mengabaikan situasi sepakbola nasional yang tengah disanksi FIFA."
"Justru hal tersebut harus memacu tim untuk bermain lebih baik karena jujur kemenangan timnas U-23 akan menjadi pelipur lara dan sangat dinanti seluruh pecinta sepakbola Indonesia," harapnya.
Selain itu, penampilan Evan Dimas yang memborong dua gol saat timnas U-23 mengalahkan Filipina, Selasa (9/6) kemarin, mendapat pujian dari pemain berkaki kidal ini. Menurut Ferdinand, gelandang jebolan timnas U-19 tersebut mulai menemukan permainan terbaiknya yang tidak terlihat di laga perdana.
"Penampilannya terus membaik dan meningkat di setiap laga. Visi bermainnya cukup baik dan sangat membantu tim secara keseluruhan. Namun timnas U-23 harus tetap bermain sebagai sebuah kesatuan dan tidak boleh hanya bergantung dari satu pemain," tandasnya.
Selain itu, rotasi yang dilakukan Aji Santoso sejauh ini sudah sangat berhasil dan berdampak positif bagi performa tim secara keseluruhan. "Setelah kalah di partai perdana, sangat wajar jika pelatih mencoba formasi baru di laga berikutnya. Dan strategi itu berhasil jika melihat hasil yang didapat sesudahnya," jelasnya.
Namun dirinya menolak jika pemain pelapis disebut sebagai faktor kesuksesan timnas U-23 sejauh ini. "Tidak ada sebutan pemain pelapis atau cadangan, semua yang dibawa adalah skuat inti yang punya kemampuannya tidak jauh berbeda. Seorang yang tidak bermain di lapangan pun punya kontribusi atau peran yang sama. Mereka pun harus siap jika sewaktu-waktu harus diturunkan," jelasnya.
Secara tidak langsung Ferdinand memuji peran Agung Prasetyo atau Vava Mario yang baru dimainkan Aji Santoso di partai kedua menggantikan Hansamu Yama dan Syaiful Indra.
"Terlepas dari semua itu, faktor mental akan tetap menjadi peranan penting dan seluruh pemain harus fokus bermain, lupakan semua permasalahan sepakbola di tanah air," pungkasnya.
Baca Juga:
Rambut Baru Model 'Gila' Ala Penggawa Indonesia U-23