Bola.com, Jakarta Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan ikut menyoroti mencuatnya isu terjadinya match fixing di SEA Games 2015 Singapura. Ia menilai tudingan yang diarahkan ke Tim Garuda Muda terlalu gegabah.
RD meminta semua pihak yang merasa tahu dengan pengaturan skor menahan diri. "Sebaik jika memang tahu soal match fixing, tidak gembar-gembor ke media, tapi langsung melaporkannya ke polisi agar bisa diproses secara hukum," tutur RD yang saat ini berstatus arsitek Persija Jakarta itu.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih yang menangani timnas U-23 di SEA Games edisi 2011 dan 2013 menilai langkah Tim Advokasi Indonesia vs Mafia Bola terasa aneh. "Kalau memang punya bukti kuat kenapa mengumumkan ke media. Jadi sulit bagi penegak hukum untuk memproses kasusnya, karena pihak-pihak yang terkait sudah tahu permainan mereka diekspos media," ujar Rahmad.
Apalagi, menurut pelatih asal Lampung itu, bukti-bukti yang dikantungi masih terhitung mentah, belum bisa dipastikan kebenarannya. "Kasihan para pemain dan ofisial Timnas Indonesia U-23. Mereka dihukum opini publik yang berkembang, padahal kebenaran soal isu match fixing belum bisa dibuktikan kebenarannya secara hukum," ujar Rahmad
"Tolong perhatikan juga perasaan para pemain muda di timnas U-23. Mereka telah berjuang buat negara dan baru saja kecewa dengan kegagalan di SEA Games pulang ke Tanah Air dituduh macam-macam," ungkap RD.
Sejatinya para pelaku sepak bola nasional senang jika memang benar ada pengaturan skor, diungkap secara gamblang lewat proses hukum. "Selama ini kita hanya mendengar soal isu match fixing lewat desas-desus. Orang menyebut tim A juara karena diatur, atau tim B kalah karena disuap, tapi tidak pernah dibuktikan. Buat saya pelatih hal-hal seperti itu seperti tidak menghargai kerja keras kami. Seakan-seakan apa yang kami lakukan hari demi hari semuanya sudah diatur," papar Rahmad.
RD memberi contoh apa yang dilakukan Vietnam dan Kamboja. "Pihak kepolisian Kamboja menangkap pelatih timnas Kamboja U-23 saat berada di bandara sebelum keberangkatan ke Myanmar untuk tampil di SEA Games 2013. Semuanya jelas tidak hanya sebatas rumor."
Dengan kata lain kalau memang ada permainan kotor di Timnas U-23 SEA Games 2015, semestinya dibuktikan secara gamblang bukan dengan hanya politik desas-desus.
 Baca Juga:
Rahmad Darmawan Bicara Soal Aji Santoso dan Timnas U-23
Sekjen PSSI: Kasihan Pemain Timnas U23 Dituduh Match Fixing
LBH Elsam-YCJR Tuduh Timnas U-23 Terlibat Pengaturan Skor, Bukti?
Â