Bola.com, Jakarta M. Nasuha salah satu bintang Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 menolak untuk menyerah. Meski karier sepak bolanya selama tiga tahun terakhir terus digerogoti persoalan cedera, kobaran api semangat untuk kembali merumput masih begitu membara. Ia kini menjalani proses pemulihan ditangani sejumlah dokter.
Saat Bola.com menjenguk sebelum melakukan operasi perbaikan Anterior Cruciate Ligament (ACL) di Rumah Sakit Royal Progress, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (17/6), raut wajah Nasuha tampak tegar dan jauh dari kesan frustrasi.
Meski terlihat kalem, pemain serbabisa berusia 30 tahun tidak memungkiri awalnya sempat dilanda frustrasi. Maklum, ia harus tiga kali bolak-balik naik ke meja operasi dalam kurun waktu empat tahun.
Pertama, ayah dua orang anak ini harus melakukan operasi setelah tulang rawan lutut kirinya pecah akibat benturan saat berkostum Persib Bandung pada 2011. Setelah itu, Nasuha kembali naik ke meja operasi untuk melakukan rekonstruksi meniscus lutut dan yang terakhir operasi perbaikan ACL setelah kembali dihantam cedera saat memperkuat Cilegon United yang tampil di Divisi Satu.
“Waktu itu meniscus (bantalan sendi lutut) tinggal 30 persen dan harus operasi. Sekarang, ACL saya mesti diperbaiki sekaligus dengan meniskus juga,” ucap Nasuha dalam obrolan santai jelang operasi didampingi sang istri yang setia menemaninya, Riska Septia. “Semoga setelah operasi ini saya bisa pulih dan bermain lagi.”
Sebelum dihantam cedera parah, Nasuha merupakan salah satu bek terbaik yang pernah memperkuat Timnas Indonesia walau petualangannya terbilang singkat (2009-2012). Mobilitas dan permainan tak kenal menyerah saat bertahan maupun membantu serangan pria kelahiran Serang, Banten ini membuat suporter Timnas jatuh cinta.
Publik tentu masih ingat bagaimana Nasuha berhasil membawa timnas lolos ke final Piala AFF 2010 dengan kepala diperban usai berbenturan dengan salah satu pemain Filipina. Di final, Nasuha juga mencetak satu gol di leg kedua walau akhirnya gagal memberikan gelar perdana bagi Tim Merah Putih di Piala AFF karena takluk dari Malaysia dengan agregat 2-4.
Selain gol tersebut, Nasuha pernah mengukir gol indah dari tendangan jarak jauh ke gawang Turkmenistan pada kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia, tahun 2011 lalu. Satu golnya itu membantu Timnas mengalahkan Turkmenistan 3-0.
“Terkadang memang ada perasaan kangen untuk kembali berkostum timnas. Tekad kuat itulah yang membuat saya masih ingin bermain dan belum mau berhenti sekarang,” ucap mantan pemain Persikota, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, dan Persib Bandung itu.
Advertisement
MENTAL BAJA
Mantan pelatih Nasuha, Rahmad Darmawan juga memuji mental baja mantan anak asuhnya itu. Diakui pelatih yang akrab disapa RD, Nasuha ngotot ingin kembali bermain dan menolak untuk pensiun dini.
Tekad kuat itu dilihat RD saat Nasuha mengutarakan niatnya untuk menjual rumah demi membiayai operasi ketiganya ini. Namun, eks pelatih Nasuha di Sriwijaya FC itu meminta Nasuha untuk mengurungkan niat tersebut.
Sekadar informasi operasi ACL bisa memakan biaya Rp 40-60 juta untuk sekali operasi. Biaya yang jelas tidak murah. “Akhirnya saya katakan ke Nasuha mau buka usaha atau mau operasi saja dan dia memilih untuk operasi karena masih ingin bermain,” ucap RD saat mendampingi Nasuha.
“Dengan bantuan dana dari pihak ketiga, Nasuha akan melakukan operasi,” kata RD lagi yang bersama pihak ketiga membuka bantuan kepada para pesepak bola muda yang mengalami cedera yang dinamakan Gerakan Bangkit Pemain Muda (Gerbang Pemuda).
Gerbang Pemuda digagas RD dengan seorang pengusaha perlengkapan olah raga Hendri Sasmito. "Nasuha pesepak bola pertama yang mendapat bantuan. Ke depannya kami akan menyeleksi pemain lain yang membutuhkan bantuan," tutur Rahmad.
Seluruh biaya pengobatan sang pemain ditanggung penuh oleh Gerbang Pemuda. "Jika nanti pulih dan kembali bisa bermain lagi, ia baru mengembalikan uang operasi dan perawatan dengan sistem cicil. Uang dikembalikan kami ibaratkan bentuk bantuan dari Nasuha ke pemain lain yang akan menjalani pengobatan model serupa ke depannya," terang Rahmad.
Sementara itu, dokter Bobby Nelwan yang melakukan rekonstruksi ACL Nasuha mengakui operasi selama tiga jam berlangsung sukses. Perkiraannya, Nasuha sudah bisa kembali bermain usai pemulihan selama 6-7 bulan. “Yang pasti dia harus disiplin agar tidak cedera lagi. Harus diikuti benar prosesnya seperti terapi yang menjadi bagian penting,” ucap dokter yang juga mengoperasi dua pilar timnas, Boaz Solossa dan Ricardo Salampessy itu.
Selepas menjalani operasi Nasuha akan didampingi, dokter spesialis pemulihan atlet pasca cedera, Zaini Saragih. Sang dokter merupakan mantan dokter Timnas Indonesia pada interval 2003-2007. "Proses penyembuhan luka relatif cepat, hanya memang untuk bisa mengembalikan fungsi organ kaki Nasuha seperti sediakala butuh waktu. Pemain harus didampingi hari demi hari menjalani perawatan pemulihan pasca operasi," papar Zaini.
Saat menjalani proses ini, kondisi psikologis pemain juga jadi perhatian khusus. "Kebugaran bisa dikembalikan seperti sedia kala. Namun, apakah nanti Nasuha bisa kembali bermain sepak bola belum bisa dipastikan. Hal itu berpulang pada tekad sang pemain untuk kembali bangkit," tutur Zaini.
(Bersambung)
Baca Juga:
Kisah Getir Bintang ISL Bermain Tarkam di Ciputat (2)