Bola.com, Jakarta Bek Barito Putera, Hansamu Yama Pranata (20) mengaku senang mendengar kabar ada klub Jepang yang ingin melihat kemampuannya lewat sesi trial. Pemain yang baru saja membela Timnas U-23 SEA Games 2015 itu mulai merasa galau dengan perkembangan konflik sepak bola Indonesia yang tak kunjung usai.
Saat mendengar dirinya diminati oleh klub-klub Jepang, Hansamu amat antusias. “Ya pasti saya mau banget dong. Bermain di luar negeri impian. Kesempatan yang langka. Tapi saya belum tau pastinya, saya cuma lihat di media aja, kontak langsung masih belum,” ungkap Hansamu.
Advertisement
Bukannya pemain didikan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-19 ini terikat kontrak tiga tahun dengan Barito Putera?
“Pasti saya akan izin ke Barito Putera untuk mengikuti trial di Jepang. Makanya jika memang serius pihak yang berkepentingan asal Jepang sebaiknya mengontak klub saya,” tutur Hansamu.
Kei Koyama, J League Media Promotion Inc., menyebutkan ada tiga pemain Indonesia yang berlaga di SEA Games 2015 yang berpeluang merumput di J-League.
Mereka antara lain: Adam Alis Setyano (gelandang sayap/Persija Jakarta), Evan Dimas (gelandang serang/Persebaya Surabaya), dan Hansamu Yama Pranata (Barito Putera).
"Evan Dimas bahkan sudah kami pantau langsung saat bermain di Piala AFC U-19 2014 di Myanmar. Jika klub mereka mau mengizinkan, kami akan mencarikan waktu mereka mengikuti trial di beberapa klub J-League," tutur Kei.
Sejak 2013 klub-klub Jepang aktif mencoba kemampuan pemain-pemain asal Indonesia. Andik Vermansah jadi yang pertama dicoba kemampuannya oleh klub kontestan J-League 1 (kasta tertinggi), Ventforet Kofu. Ia lolos tes hanya gagal bergabung karena tidak cocok dengan nominal kontrak yang ditawarkan petinggi klub tersebut.
Ventforet Kofu kemudian akhirnya memboyong penyerang blasteran Indonesia Belanda, Irfan Bachdim. Sayang di sana Irfan jarang dapat kesempatan tampil sebagai pemain inti di J-League 1 musim 2014. Irfan kemudian memutuskan pindah ke klub J-League 2, Consadole Sapporo.
Klub ini sempat mengontrak pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly pada musim 2014. Hanya sang pemain gagal bersaing di posisi inti. Di musim 2015 ini Irfan Bachdim masih terlihat kesulitan menembus posisi starter di Sapporo.
Berbeda halnya dengan striker asal Vietnam, Le Cong Vinh, yang pada musim 2013 lebih banyak punya kesempatan bermain di Consadole Sapporo. Cong Vinh sebenarnya akan dipertahankan oleh klub itu, tetapi ia memutuskan kembali ke Vietnam.
"Kami tidak kapok mencoba permain Indonesia. Kami tidak hanya melihat bakat saja, tapi juga kepentingan lain. J-League ingin melakukan transfer knowledge dengan pemain-pemain Asia Tenggara di mana Indonesia satu di antaranya," terang Kei Koyama.
Pihak J-League tidak terpengaruh dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA ke PSSI karena kasus intervensi Kemenpora. Dalam situasi sulit mereka ingin agar aset berharga sepak bola Indonesia dapat kesempatan mentas di kompetisi level tinggi.
Baca Juga:
Irfan Bachdim: Semua Menderita Indonesia Disanksi FIFA
Mau Tahu Menu Buka Puasa 2015 yang Dihindari Evan Dimas?
Irfan Bachdim Gagal Bawa Kemenangan di Laga Debut di J2-League