Bola.com, Jakarta - Beberapa lembaga hukum masyarakat sipil yang tergabung dalam perwakilan Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR, melayangkan tuduhan kalau banyak kasus match fixing terjadi di sepak bola nasional Indonesia pada periode 2000-2015.
Informasi tersebut didapat Lembaga Bantuan Hukum Elsam dan YCJR dari perantara berinisial BS yang mengaku mengenal mafia judi sepak bola dan memegang beberapa bukti banyak pengaturan skor pertandingan kompetisi profesional dan Timnas Indonesia interval 2000-2015. Lebih mirisnya lagi, Timnas Indonesia U-23 di Singapura diduga terlibat dalam praktek tidak terpuji tersebut.
Menanggapi hal tersebut, mantan striker Timnas Indonesia, Rochi Melkiano Putiray angkat bicara. Berikut petikan wawancara Bola.com dengan pesepak bola yang pernah bermain di kompetisi Hong Kong tersebut di acara laga amal buat Alfin Tuasalamony, Minggu (28/6/2015):
Anda yakin kalau pengaturan skor di Indonesia benar-benar terjadi?
Baca Juga
Malaysia Siapkan Kandang Mewah JDT untuk SEA Games 2027
Kontradiksi Nasib Syakir Sulaiman: Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik ISL 2013 dan Trial ke Jepang, Kini Ditangkap Polisi karena Narkoba
Pernah Jadi Pemain Muda Terbaik, Eks Bintang Timnas Indonesia U-23 Kini Ditangkap Polisi Gara-gara Mengedarkan Narkoba
Advertisement
Pengaturan skor di Indonesia memang benar-benar terjadi, bahkan sejak dulu. Sejak saya masih menjadi pemain sepak bola profesional. Jangankan di Indonesia, kasus pengaturan skor juga terjadi dalam sepak bola internasional di berbagai negara lainnya.
Anda membenarkan adanya kasus pengaturan skor, menurut Rochi kasus tersebut bisa diberantas atau tidak?
Kalau untuk memberantas sulit terjadi. Kemungkinannya menurut saya tidak bisa diberantas, karena semuanya sudah berakar. Akan tetapi, semuanya bisa terjadi jika banyaknya orang-orang lebih baik dalam mengurus sepak bola di Indonesia.
Apa tanggapan Anda mengenai kasus dugaan match fixing yang melibatkan persepak bolaan di Indonesia serta Timnas Indonesia U-23 di Sea Games 2015 ?
Kalau pendapat saya, banyak kebenarannya dibanding kesalahannya dikarenakan buktinya sudah ada. Bukti tersebut kalau dipikir-pikir sulit untuk direkayasa. Namun, kita lihat saja ke depannya.
Di sisi lain, apa harapan Anda menanggapi kisruh yang terjadi di persepak bolaan Tanah Air?
Harapan saya baik PSSI dan Pemerintah bersadar diri, kemudian semua struktur di keduanya harus diisi orang-orang yang benar-benar mencintai sepak bola Indonesia seutuhnya. Kalau kisruh terus kapan mau berprestasi.
Baca Juga:
Wawancara Firman Utina : Kisruh Terus, Kapan Indonesia Bisa Juara
Wawancara Ismed Sofyan: Kini Rajin Olahraga Badminton dan Sepeda
Wawancara Rizky Pellu: Saya Masih Fokus di Sepak Bola