Bola.com, Padang - Terhentinya gelaran QNB League 2015 buntut dari dibekukannya PSSI oleh Kemenpora membuat nasib seluruh personel yang terlibat pada kompetisi kasta tertinggi sepak bola nasional terkatung-katung.
Hal yang paling dirasakan pelaku di sepak bola nasional sebagai dampak penghentian itu tentu dalam hal ekonomi serta aktivitas keseharian. Mayoritas klub memutus kontrak pelatih dan pemain. Tak ada kompetisi reguler praktis membuat mereka lebih banyak beraktivitas di luar lapangan.
Advertisement
Tetapi, hal berbeda diterapkan Semen Padang, yang memilih untuk tidak membubarkan tim. Hanya ada pengurangan sembilan pemain sebagai antisipasi membengkaknya anggaran di tengah terhentinya liga.
Meski tak lagi berkutat dalam rutinitas harian di lapangan hijau, jajaran pelatih dan pemain Tim Kabau Sirah, yang rata-rata karyawan PT Semen Padang yang di BKO-kan (Bawah Kendali Operasi) ke PT Kabau Sirah Semen Padang, tetap menerima uang bulanan. Kini, hari-hari mereka lebih banyak dihabiskan bersama keluarga.
Delfi Adri (Asisten Pelatih) : Jalani Hobi
Asisten pelatih Semen Padang, Delfi Adri, menyebut pasca libur melatih, dirinya lebih banyak berada di rumah dan beribadah.
"Kemarin saya juga bermain di Porseni PT Semen Padang, ya sekadar jaga kondisi. Saya juga menyempatkan main futsal, mancing, dan beberapa waktu lalu tetap latihan dengan mantan pemain serta pemain muda seperti Leo Guntara dan Irsyad Maulana," ujarnya.
Delfi menyebut meski masih tercatat sebagai karyawan PT Semen Padang, namun dirinya tidak diminta perusahaan untuk balik ke "posko". "Perusahaan tidak menyuruh balik ke kantor. Kalau balik ke PT Semen Padang tentu harus ada surat resmi ke PT Kabau Sirah Semen Padang," lanjutnya.
Mantan pelatih SP U-21 ini mengaku juga menghabiskan waktu dengan belajar dan membaca segala sesuatu yang berhubungan dengan sepak bola. Dia menambahkan, manajemen SP akan memanggil seluruh pemain yang dikonrak pada tanggal 27 Juli untuk membicarakan kelanjutan nasib pemain bersama tim.
Irwansyah (Pelatih Fisik) : Sibuk Mengurus Bapak di Lampung
Irwansyah yang sudah empat musim bergabung bersama Tim Urang Awak, memilih pulang ke kampung halaman, Bandung, Jawa Barat.
Meski telah berkumpul lagi bersama keluarga, pelatih yang sangat akrab dengan wartawan ini juga menghabiskan waktu menemani sang ayah, Ismail (74), yang sedang terbaring sakit di salah satu rumah Rumah sakit di Kota Lampung.
"Selain bersih-bersih kamar yang telah lama ditinggalkan, saya juga menghabiskan waktu menemani bapak yang saat ini menjalani terapi di Lampung," ujarnya.
Irwansyah mengaku tak bisa lepas dari dunia sepak bola. Buktinya saat berada di Lampung, ia masih sempat menggelar klinik kepelatihan dengan pelatih lokal.
"Saya tetap melihat perkembangan sepak bola nasional melalui internet. Kami ingin adanya upaya PSSI dan Menpora untuk melakukan konsolidasi agar jadi lebih baik untuk sepak bola nasional. Kondisi ini jangan sampai berlarut-larut yang tentu berdampak terhadap klub, pemain, dan sepakbola nasional," ucapnya.
Irwansyah menginginkan situasi sepak bola nasional kembali normal, kompetisi berjalan, dan sanksi FIFA terhadap Indonesia segera dicabut. "Meski kondisi saat ini serba tak menentu, setelah Lebaran nanti pelatih dan pemain akan berkumpul bersama lagi," tuturnya.
Hengki Ardiles (Bek) : Balik ke Ladang dan Nikmati Hobi Berburu
Dihentikannya QNB League 2015 sangat disesalkan kapten Semen Padang, Hengki Ardiles. Hengki berharap polemik sepak bola nasional segera berakhir.
Setelah meninggalkan mes sejak beberapa waktu lalu, pemain asal Sumpur Singkarak, Sumatra Barat itu, lebih banyak menghabiskan hari bersama keluarga kecilnya.
"Selain semakin dekat dengan istri dan anak, meski dalam suasana puasa, saya juga melakukan coaching clinic dan melatih anak-anak di kampung, durasinya 2 kali seminggu," ungkapnya.
"Kadang-kadang saya juga pergi ke parak (ladang) menanam asam dan sesekali berburu bersama kawan-kawan. Kalau berburu selain di sekitar Sumpur, sebelum puasa saya juga sampai ke Dharmasraya," tambah Hengki.
Suami Dewi Wisuda Yanti dan ayah dari dari Fidiah Haya Ardiles itu berujar kegiatan berburu dilakukannya sebagai bagian dari menjaga fisik sekaligus refreshing saat kompetisi vakum seperti sekarang.
Baca Juga :
Feature : Aktivitas Penggawa Arema Saat ISL 2015 Terhenti