Bola.com, Jakarta - Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman kritik rencana tim transisi untuk membuka posko pengaduan pemain sepak bola di Indonesia. Menurut Ponaryo, rencana tersebut akan membuat mekanisme pengaduan pemain sepak bola di Indonesia untuk masalah gaji dan kontrak berpeluang mengalami tumpang tindih.
“Saya belum dengar rencana itu. Saya menanggapinya baik-baik saja, kalau mau buat pengaduaan juga akan memermudah mengatasi masalah lebih cepat nantinya," kata Ponaryo, di lapangan sepak bola Pertamina Simprug Jakarta, beberapa waktu lalu.
Advertisement
"Namun mekanisme yang salah karena bisa menyebabkan tumpang tindih. Karena ada dua badan yang menangani pengaduan pemain," lanjut mantan pemain Persija itu.
Dijelaskan Ponaryo, proses pengajuan pengaduan sejatinya mudah. Untuk sekedar melapor, mantan Kapten Timnas Indonesia itu mengatakan pemain tidak diharuskan datang. "Bisa lewat telepon," ujarnya.
"Langkah selanjutnya, pemain yang melapor harus bisa menunjukkan bukti transfer gaji dan atau kontrak yang bermasalah," sambung Ponaryo.
Saat ditanyai berapa banyak pemain yang mengajukan pengaduan, Ponaryo mengungkapkan, sejauh ini kisaran jumlah persisnya belum diketahui secara pasti. Karena, setiap hari selalu mengalami perubahan.
"Jumlah pemain asing dan lokal masih sebanding. Semuanya sama-sama melapor sampai saat ini," tukasnya.
Baca juga:
Djohar Arifin Husin Mundur dari Anggota Dewan Kehormatan PSSI
Pieter Huistra : Indonesia Harus Kembangkan Sepak Bola Modern
Feature : Aktivitas Skuat Semen Padang Saat ISL 2015 Terhenti