Sukses


Feature : Dany Saputra, Jual Mobil untuk Lunasi Utang

Bola.com, Surabaya - Sore itu, Jumat (3/7) dengan mengenakan celana pendek jeans biru muda dipadu kaos hitam, bek kiri Persebaya Dany Saputra keluar dari mobil Xenia berwarna perak.

Dengan kaki terpincang-pincang, Dany berjalan pelan menghampiri Bola.com. Sesaat setelah berbincang, Dany memasuki sebuah klinik fisioterapi dr. Damayanti di Manyar Kertoarjo IV/74, Surabaya, Jawa Timur.

Di klinik tersebut, Dany menjalani perawatan cedera otot di bagian tendon lutut kanannya. "Otot di lutut saya putus. Tapi sudah disambung lagi. Sekarang tahap pemulihan," tutur Dany.

Dua hari sekali Dany harus bolak-balik Kediri-Surabaya untuk menjalani electrostimulus (semacam terapi penguatan otot). Diperkirakan Dany bakal lama absen dari sepak bola nasional karena harus menjalani perawatan. Maklum, cedera yang membelit Dany tergolong parah.

Cedera yang dialami Dany terjadi ketika Persebaya menjalani uji coba lawan Persipur Purwodadi sepekan setelah kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dihentikan oleh PSSI. Ia merasa kesakitan pada lututnya karena salah tumpuan.

Nasib apes dialami anak kedua dari pasangan Sukidi (54) dan Suryati (52) itu. Pasalnya,  ia tidak bisa mengikuti jejak rekan-rekannya bermain tarkam untuk mencari dana tambahan di saat kompetisi berhenti seperti saat ini.

"Sudah nasib saya seperti ini, harus ikhlas meski sedih rasanya. Sebetulnya saya butuh dana untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi mendekati lebaran seperti sekarang. Pemain lain mungkin masih bisa mencari uang dari tarkam kendati kompetisi macet, kalau saya tidak bisa apa-apa," keluh Dany.

Kini, Dany yang biasanya menjadi tulang punggung keluarga harus berjuang melawan cedera. Tidak ada lagi yang bisa diperbuat selain sabar menunggu kesembuhannya. Untuk memenuhi kebutuhannya, Dany pun terpaksa menukar mobil Honda Jazz-nya dengan Toyota Xenia yang lebih murah. Kelebihan uang dari penjualan mobil itulah yang ia pakai untuk menyambung hidup.

“Beberapa diantaranya saya gunakan untuk melunasi utang. Karena saat bangun rumah kos dulu, saya masih punya utang sama pemborongnya,” ucap pemain yang musim ini hampir saja berlabuh di Persija itu.

Pembangunan rumah kos yang rencananya selesai akhir tahun itu pun terbengkalai lantaran Dany tak lagi punya uang untuk meneruskan pembangunan. Padahal usaha rumah kos inilah yang digadang-gadang bisa menjadi pemasukan tambahan selain dari bermain bola.   

Tak hanya itu, akibat kondisi ekonominya yang sedang terpuruk, Dany pun harus mengizinkan sang ayah untuk kembali menjalani profesinya sebagai kuli bangunan lagi. “Sebetulnya tidak tega melihat ayah banting tulang seperti dulu. Saya ingin mengentaskan mereka ketika menjadi pemain, tapi semuanya berantakan setelah kondisi saya seperti ini,” tutur pemain kelahiran Kediri, 1 Januari 1991 itu.

Dany pun berharap, cederanya segera pulih, sehingga ia bisa bermain bola lagi. Minimal, ia bisa membantu ekonomi kedua orang tuanya. “Saya memang ingin cepat sembuh. Tapi saya tidak mau terburu-buru. Cedera ini harus sembuh total, supaya karier saya berlangsung lama,” katanya.

Menurut dokter yang menanganinya, lajang asal Desa Merican Kota Kediri ini setidaknya butuh waktu setahun untuk bisa kembali bermain bola. Sebab meski cederanya bakal sembuh lebih cepat, trauma pascacedera akan sulit dihilangkan.

Baca juga :

Feature : Aktivitas Skuat Semen Padang Saat ISL 2015 Terhenti

Feature : Yusuf Ekodono, Kisah Perjuangan Eks Striker Persebaya

Feature : Eks Timnas U-19: Fokus Kuliah Usai Kompetisi Terhenti

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer