Bola.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mattalitti, menyebut organisasi yang dipimpinnya saat ini dalam kondisi keropos pendanaan. Saat aktivitas kompetisi dan Timnas Indonesia tidak berjalan, seiring pembekuan PSSI oleh Kemenpora yang kemudian diikuti turunnya sanksi FIFA, sehingga pemasukan PSSI nol besar.
"Saat saya masuk, PSSI minus Rp 17 miliar. Dengan dibekukannya PSSI oleh Menpora, kami berutang kegiatan dan progam kepada salah satu stasiun televisi sebesar Rp 21 miliar. Jangan anggap PSSI banyak uangnya. Bisa dibilang kami saat ini diambang kebangkrutan," Kata La Nyalla dalam diskusi bertajuk "Suporter Bertanya, PSSI Menjawab" di area Pintu Merah Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (5/7).
Advertisement
PSSI punya tanggungan jumlah karyawan cukup banyak. Kepengurusan PSSI diklaim La Nyalla harus putar otak lebih keras untuk menghidupi karyawannya saat organisasi kering pemasukan.
"Di PSSI, semuanya sedang gali lubang tutup lubang. Saya masuk ke PSSI pada 2013 sebagai Wakil Ketua Umum PSSI dengan kondisi minus keuangan yang cukup besar. Sekarang kondisinya kian parah," ujar pria asal Makassar itu.
Sang orang nomor satu PSSI tersebut seringkali menggunakan uang pribadi untuk menutupi keroposnya kondisi keuangan PSSI. "Sudah begitu saya dituduh mafia," ujar pria yang juga Ketua Umum Pemuda Pancasila Jawa Timur itu.
La Nyalla pun belum tahu akan seperti apa PSSI ke depannya. Sampai saat ini Menpora, Imam Nahrawi, belum ada tanda-tanda mengakui kepengurusan PSSI baru yang dimpimpin La Nyalla.
Baca Juga:
Ketum PSSI Dukung Piala Kemerdekaan, asal...