Bola.com, Malang - Ketika tim senior Arema bubar dalam waktu tak ditentukan, justru Akademi Arema Cronus hingga saat ini masih eksis. Akademi yang terdiri dari lima rayon (empat di Malang Raya dan satu di Tulungagung) tetap beraktivitas normal seperti biasa.
Advertisement
"Siswa akademi sampai saat ini masih punya semangat latihan. Meski sepak bola Indonesia kacau, mereka yakin saat sudah waktunya masuk tim senior, kondisi sepak bola sudah lebih baik," ungkap Sudarmaji, Direktur Operasional Akademi Arema.
Saat ini, ada 496 anak yang tercatat sebagai siswa Akademi Arema dengan kelompok usia 10-17 tahun. Namun, yang aktif latihan selama bulan puasa mulai menurun. Hanya sekitar 350 anak yang masih terus berlatih.
"Tidak dimungkiri kalau ada orang tua siswa yang bertanya perihal nasib anaknya ke depan. Apalagi kompetisi saat ini sedang vakum, termasuk kompetisi U-21. Tapi, kami selalu aktif dengan mengikuti turnamen atau festival sepak bola untuk memberi jam terbang pemain," imbuh Sudarmaji.
Kini, buah dari kesungguhan memberi latihan pada anak didik Akademi Arema sudah dipetik di Arema Cronus U-17 dan U-21. Beberapa waktu lalu, tim U-17 jadi juara di turnamen Jatim-Bali yang berlangsung di Banyuwangi. Sedangkan Arema U-21 sempat tur ke pulau Dewata melakoni uji coba melawan tim Porprov Bali. Dua kali uji coba mereka tak terkalahkan, sekali menang dan sekali imbang.
"Setelah lebaran, ada festival di Malang. Semua tim Akademi ikut. Festival ini untuk melihat perkembangan anak-anak," kata Sudarmaji.
Selama ini Akademi Arema dibanjiri peminat karena menjanjikan siswa terbaik masuk tim U-17, U-21, dan muaranya di tim senior. Hal itu sudah terbukti dengan beberapa alumni yang sukses, seperti Ahmad Alfarizi, Sunarto, Dendi Santoso, Ahmad Nufiandani, Teguh Amiruddin, Aji Saka, dan beberapa nama lain.
Baca Juga :
Kompetisi Dihentikan, Pemain Arema Akan Nyambi Jadi Pelatih