Bola.com, Surabaya - Gelandang serang andalan timnas Indonesia U-23, Evan Dimas Darmono, jadi salah satu pemain yang yang diincar klub-klub Jepang. Pemandu bakat J-League sudah lama memantau perkembangan sang pemain, tepatnya saat membela timnas Indonesia U-19 di Piala AFC 2014.
Seusai tampil di SEA Games 2015, pihak J-League kembali mengutarakan keinginan untuk mencoba kemampuan Evan Dimas dalam sebuah sesi trial bareng dua penggawa Tim Garuda Muda lainnya, Adam alis (gelandang sayap/Persija Jakarta) dan Hansamu Yama (Bek/Barito Putera).
Baca Juga
Advertisement
Hanya, niat menggaet Evan tidak mudah. J-League harus meminta izin terlebih dahulu ke petinggi Persebaya Surabaya. "Kalau mau membawa Evan Dimas ke Jepang, harus minta restu Pak I Gede Widiade dan La Nyalla Mattalitti," ujar Harry Ruswanto, manajer Persebaya ke Bola.com.
Gede Widiade kini berstatus sebagai CEO Persebaya. Ia yang mengeluarkan uang mengontrak seluruh pemain Tim Bajul Ijo. Di atas kertas, Evan dikontrak jangka panjang selama tiga tahun.
La Nyalla Mattalitti, Ketua Umum PSSI, sosok yang merawat Evan sejak membela timnas Indonesia U-19. Ia yang mendorong sang pemain ke Persebaya dengan ikatan kontrak jangka panjang.
Pihak Persebaya sampai saat ini belum secara resmi membubarkan tim. Mereka memang tidak melakoni aktivitas bersama, seiring tidak berjalannya kompetisi ISL 2015, namun tetap menjadi bagian dari tim.
Gede Widiade berencana mengumpulkan para pemain Bajul Ijo untuk tampil di turnamen Piala Indonesia Satu yang digelar Mahaka sebagai promotor.
Sebagai bahan informasi, sejak 2013, klub-klub Jepang aktif mencoba kemampuan pemain-pemain asal Indonesia. Andik Vermansah jadi yang pertama dicoba kemampuannya oleh klub kontestan J-League 1 (kasta tertinggi), Ventforet Kofu. Andik lolos tes, hanya gagal bergabung karena tidak cocok dengan nominal kontrak yang ditawarkan petinggi klubĀ tersebut.
Ventforet Kofu kemudian akhirnya memboyong penyerang blasteran Indonesia Belanda, Irfan Bachdim. Tetapi, di sana Irfan jarang dapat kesempatan tampil sebagai pemain inti di J-League 1 musim 2014. Irfan kemudian memutuskan pindah ke klub J-League 2, Consadole Sapporo.
Klub ini sempat mengontrak pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly, pada musim 2014. Hanya, sang pemain gagal bersaing di posisi inti. Di musim 2015 ini Irfan Bachdim masih terlihat kesulitan menembus posisi starter di Sapporo.
Berbeda halnya dengan striker asal Vietnam, Le Cong Vinh, yang pada musim 2013 lebih banyak punya kesempatan bermain di Consadole Sapporo. Cong Vinh sebenarnya akan dipertahankan oleh klub itu, tetapi ia memutuskan kembali ke Vietnam.
"Kami tidak kapok mencoba permain Indonesia. Kami tidak hanya melihat bakat saja, tapi juga kepentingan lain. J-League ingin melakukan transfer knowledge dengan pemain-pemain Asia Tenggara dan Indonesia satu di antaranya," jelas Kei Koyama, dari International Relationship Department J-League.
Pihak J-League tidak terpengaruh dengan sanksi yang dijatuhkan FIFA ke PSSI karena kasus intervensi Kemenpora. Dalam situasi sulit mereka ingin agar aset berharga sepak bola Indonesia dapat kesempatan mentas di kompetisi level tinggi.
Baca Juga:
SEA Games 2015: Evan Dimas Masuk Dalam 10 Atlet Paling Bersinar
Wawancara Evan Dimas: Saya Mau Liburan Dulu Usai SEA Games 2015