Bola.com, Denpasar - Jelang Hari Raya Idul Fitri, skuat Bali United Pusam berangsur-angsur melakukan ritual mudik. Pada Minggu (12/7/2015) setidaknya ada tiga pemain yang meninggalkan markas klub di Bali untuk menuju kampung halaman masing-masing. Sejumlah cerita mewarnai tradisi mudik kali ini.
Dampak kembali ditutupnya bandara I Gusti Ngurah Rai sejak pukul 11.30 WITA membuat sekitar 46 penerbangan tujuan internasional dan domestik dibatalkan. Akibatnya, ribuan penumpang yang memiliki jadwal penerbangan di masa itu, tertahan.
Advertisement
Dua pemain Bali United Pusam yang hendak pulang kampung, yaitu Sandy Darman Sute dan Fadil Sausu, ikut terdampak. Sandy dan Fadil, yang berencana pulang ke kampung halaman di Makassar, bersama ribuan calon penumpang lain terpaksa menunggu di ruang tunggu bandara.
Saat dihubungi Bola.com, Sandy menjelaskan pesawat yang ditumpanginya seharusnya berangkat sejak siang hari. "Saya semestinya berangkat jam 11.10 Wita dan sampai Makasar sekitar pukul 12.00 WITA. Tapi, sudah beberapa jam saya menunggu di bandara karena pesawat ditunda," ujarnya, Minggu (12/7/2015).
Sandy, yang sudah check-in, mengaku jenuh menunggu berjam-jam lamanya di ruang tunggu. Hal sama juga dirasakan Fadil. "Kami hanya bisa menanti karena seperti informasi yang diterima, bandara dibuka jam 16.00 WITA," imbuh Fadil.
Berbeda dengan dua rekannya yang harus menunggu lama di bandara, Pemain Bali United Pusam lainnya, Bobby Satria, terbebas dari delay pesawat. Bobby, sejak pagi sudah berada di bandara. Pada siang harinya, mantan pemain Sriwijaya FC dan PSPS itu sudah tiba di Pekanbaru, kota asalnya.
"Saya tiba di Pekanbaru pada Minggu siang karena saya mendapat penerbangan pagi hari, jam 06.00 WITA ," ujarnya.
Beberapa hari terakhir, sejumlah penerbangan dari Bandar Udara Internasional I Ngurah Rai di Denpasar terganggu karena terdampak letusan Gunung Raung di Situbondo, Jatim. Otoritas bandara tak berani mengambil risiko mengizinkan pesawat lepas landas karena abu vulkanis yang disemburkan sebagai dampak letusan sangat berbahaya bagi penerbangan.
Baca Juga :
Jelang Galungan, Bali United Pusam Siapkan Bingkisan untuk Warga
Doa 500 Anak Yatim dan Bali United untuk Sepak Bola Indonesia