Bola.com, Tuban - Persatu Tuban sempat mencuri perhatian dengan berdiri di baris terdepan menegaskan keikutsertaan tampil di Piala Kemerdekaan garapan Tim Transisi.
Persatu, yang semestinya promosi ke level Divisi Utama 2015, meminta PSSI memahami alasan di balik keputusan mereka ambil bagian dalam Piala Kemerdekaan.
Advertisement
Manajer Persatu, Fahmy Fikroni, mengungkapkan tiga elemen, yakni pemain, suporter, dan sponsor mendesak manajemen untuk memutuskan jadi kontestan turnamen itu.
Roni, sapaan Fikroni, menyebutkan alasan Persatu harus mengikuti turnamen ini salah satunya untuk mempertanggungjawabkan dana sebesar Rp 800 juta yang digelontorkan sponsor selama persiapan lalu. Angka itu tergolong besar bagi klub daerah yang baru promosi dari Liga Nusantara, terlebih bila melihat klub Divisi Utama lain yang mayoritas kesulitan mendatangkan sponsor.
Bicara soal sponsor, dana itu bisa bertambah besar menyusul banyaknya dukungan sponsorship. Pada musim ini, mereka mendapatkan lebih dari satu sponsor kakap. Sebut saja Semen Indonesia dan Telkom.
Dalam kerja sama yang mereka tanda tangani dengan manajemen klub juara Liga Nusantara 2014 itu, konon kedua perusahaan besar ini bersedia mengucurkan dana miliaran rupiah. Itu belum termasuk sponsor lokal lain dan beberapa donatur yang tak mau disebutkan namanya.
"Saya tidak bisa menyebutkan berapa nominalnya karena saya lupa besaran riilnya. Tetapi, semua dana itu tidak mengucur karena kompetisi tidak jalan. Cara satu-satunya agar kerja sama itu berlanjut dan dana itu dikucurkan, kami harus mengikuti turnamen Piala Kemerdekaan," jelas Roni.
Selain dana dari pihak ketiga, masih ada dana pribadi Fikroni. "Saya juga keluar uang yang tidak sedikit karena tidak semua dana untuk kebutuhan operasional tim dari sponsor. Apalagi sejak kompetisi urung diputar, sebagian besar pakai uang saya dulu," tuturnya.
Membanjirnya dukungan para sponsor tak lepas dari prestasi Persatu yang berhasil menjuarai Liga Nusantara 2014. Selain itu animo besar yang ditunjukkan publik Tuban menjadi salah satu daya tarik bagi sponsor untuk merapat ke Persatu. Bila diibaratkan, Persatu bak kembang yang sedang mekar.
"Memang benar, pihak sponsor melihat sendiri bagaimana antusiasme publik saat bertanding di Liga Nusantara lalu dan pesta juara selama tiga hari," kata Fikroni.
Persatu sudah menghubungi seluruh sponsor yang sempat menjalin kerja sama dengan manajemen Persatu. Sejauh ini, para sponsor dan donatur kembali menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada Persatu.
Hanya, Persatu sedikit menemui kendala untuk mewujudkan ambisi jadi juara di Piala Kemerdekaan karena permohonan untuk jadi tuan rumah ditolak penyelenggara turnamen. Penyebabnya lampu Stadion Loka Jaya, Tuban, yang jadi markas Persatu dianggap tidak representatif.
Penerangan lampu stadion Loka Jaya memang kurang memenuhi standar (di bawah 800-1200 lux) dan mereka sempat mengajukan Stadion Letjen H. Soedirman di Bojonegoro. Tapi, upaya Persatu tetap terpental. "Tapi tidak masalah, kalau kami bisa juara di kandang tim lain itu pasti lebih membanggakan," pungkas Roni.
Hingga saat ini kontestan Piala Kemerdekaan berjumlah 24 tim. Pembagian grup juga disebut sudah dilakukan, meski belum terkonfirmasi secara resmi oleh Tim Transisi.
Baca Juga :
Osas Saha Laris, Diincar Madiun Putra FC Kini Dibidik Persatu