Bola.com, Makassar - Datang ke Makassar dengan sederet bintang ISL berbaju klub amatir, Nahusam FC membuat Nabil Husain jadi sorotan di Liga Ramadhan 2015. Bos Pusamania Borneo FC (PBFC) ini enggan membeberkan dana yang dikeluarkannya selama sebulan lebih bersama Nahusam di Kota Daeng.
Nabil hanya tersenyum ketika Bola.com menyebut angka Rp 20-25 juta yang harus disiapkan Nahusam untuk honor pemain per partai. Sampai 8 besar, Nahusam tercatat sudah tampil lima kali. Di sisi lain, Nabil bersama manajemennya wajib menyediakan tiket pesawat PP dan akomodasi buat pemain non Makassar.
Advertisement
Sebenarnya apa misi utama Nabil bersama Nahusam selama di Makassar? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan Nabil pada Selasa (14/7/2015):
Kehadiran Nahusam dengan bintang ISL membuat pamor Liga Ramadhan 2015. Ada komentar soal itu?
Itu kebetulan saja. Karena yang paling mendasar adalah publik sepak bola haus tontonan pasca penghentian kompetisi. Sebaliknya, pemain juga butuh bermain agar tetap merasakan atmosfir kompetisi plus mendapatkan penghasilan. Klop jadinya kan?
Butuh dana ratusan juta untuk membiayai operasional Nasuham dengan bintangnya selama di Makassar. Sumber dananya dari mana?
Dari sejumlah sponsor. Gema Liga Ramadhan sudah menasional membuat kami tidak kesulitan mendapatkan dana dari mereka. Tapi, saya tegaskan, saya dan tim datang ke Makassar bukan tanpa tujuan. Saya punya misi lain yang tentunya bakal terkait dengan klub saya, Pusamania Borneo FC.
Maksudnya?
Pertama, saya ingin pemain tetap berlatih dan bertanding saat kompetisi berhenti karena konflik PSSI-Kemenpora, meski berbaju klub amatir. Kedua, kami ingin mendekatkan PBFC dengan publik sepak bola di Tanah Air. Karena sudah pasti Nahusam diidentikkan dengan PBFC. Terakhir, ini yang utama, kami ingin memantau pemain yang akan diproyeksikan masuk skuat PBFC di ISL musim depan. Untuk itu, manajemen sudah membuat tim pemantau pemain yang dikoordinir Jaino Matos, eks pelatih Persib U-21 dan analis timnas.
Bagaimana hasilnya?
Sudah ada bayangan. Nanti Anda bisa lihat saat PBFC bertanding di Piala Indonesia Satu, bulan Agustus mendatang.
Anda bersama Nahusam sudah sebulan di Makassar. Anda menikmatinya?
Iya. Makassar kota yang nyaman buat saya. Karena itu, saya berharap di Piala Indonesia Satu nanti, PBFC bisa tergabung di grup Makassar. Saya yakin bakal mendapat dukungan dari suporter PSM karena mayoritas materi pemain PBFC nanti berasal dari Makassar. Kalau Mitra Kukar tidak ikut di PIS, saya akan merekrut Zulkifli Syukur dan Hendra Ridwan untuk
melengkapi pemain asal Makassar di PBFC seperti Hamka Hamzah, Rahmat Latief, Djayusman Triasdi, Ahmad Hisyam dan Fandi Ahmad.
Anda terkesan sangat peduli dengan nasib pemain. Ada komentar soal itu?
Sepak bola itu adalah pekerjaan buat pemain. Kebetulan saya dekat dengan pemain. Bukan hanya pemain PBFC tapi juga pemain dari klub lain. Jadi, saya tahu betul apa yang mereka rasakan pasca penghentian kompetisi. Karena itu, saya berharap kompetisi resmi kembali bergulir. Karena apa pun alasannya, tanpa kompetisi yang rugi adalah sepak bola
Indonesia.
Baca Juga:
Wawancara Firman Utina : Kisruh Terus, Kapan Indonesia Bisa Juara
Wawancara Ismed Sofyan: Kini Rajin Olahraga Badminton dan Sepeda
Wawancara Rizky Pellu: Saya Masih Fokus di Sepak Bola