Bola.com, Jakarta - Walau konflik sepak bola nasional belum ada tanda-tanda mereda, PT Liga Indonesia tetap percaya diri berencana memutar kompetisi Indonesia Super League dan Divisi Utama kisaran bulan September atau Oktober 2015.
Niat memutar kompetisi bukan hanya dipengaruhi oleh keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) semata, tapi karena sudah menjadi kesepakatan bersama antara administrator kompetisi resmi PSSI dengan klub-klub.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Advertisement
"Saat ini PT Liga Indonesia dalam posisi siap untuk menggelar kompetisi lagi. Sebelumnya memang telah kami rencanakan untuk memutar kompetisi mulai bulan September atau Oktober 2015. Hal ini mengikuti hasil Rapat UPS Luar Biasa PT LI di Jakarta bulan Mei 2015. Di mana klub-klub sebagai pemegang saham sepakat menggelar ISL itu di bulan-bulan tersebut. Bulan Oktober maksimal kita geber kick-off ISL 2015-2016," kata Tigorshalom Boboy, Sekretaris PT LI, Minggu (19/7/2015).
Sebelum PTUN pada 14 Juli 2015 memenangkan gugatan PSSI, sekaligus meminta Kemenpora mencabut SK pembekuan federasi, PT LI telah melayangkan surat resmi ke PSSI berkaitan rencana mereka menghelat kompetisi. "Surat sudah kami kirimkan ke PSSI dua pekan silam," ujar Tigor.
Fokus utama PT LI mematangkan perencanaan pelaksanaan ISL 2015-2016. "Untuk kompetisi Divisi Utama (DU) tentu akan menyusul. Memang biasanya Divisi Utama digelar setelah ISL. Peserta ISL dan DU akan di tentukan secepatnya oleh PSSI. Karena peserta ISL merupakan anggota PSSI," ujar Tigor.
Pernyataan ini seakan memberi sinyal bahwa PSSI akan menjatuhkan sanksi ke klub-klub anggota mereka yang terlibat sebagai peserta Piala Kemerdekaan. Klub-klub dianggap mangkir dari federasi karena ikut ambil bagian di turnamen ilegal yang digelar Tim Transisi Kemenpora.
Tim Transisi dibentuk Kemenpora untuk mengantikan peran PSSI yang dibekukan. Langkah ini dinilai sebagai bentuk intervensi pihak ketiga oleh FIFA. PSSI dan sepak bola Indonesia terkena sanksi dikucilkan dari persaingan sepak bola internasional.
Tigor sendiri yakin jika kompetisi ISL 2015-2016 digelar bulan September atau Oktober bisa selesai dalam hitungan cepat sekitar enam bulan saja. "Timnas tidak menjalani aktivitas apa-apa karena Indonesia terkena sanksi FIFA, jalannya kompetisi bisa lebih cepat," terang Tigor.
PT LI belum mau bicara banyak soal kemungkinan izin pertandingan kompetisi akan sulit didapat karena status PSSI masih dibekukan Kemenpora. Hanya jika acuannya putusan PTUN maka otomatis SK Kemenpora gugur dengan sendirinya.
Baca Juga :Â
PTUN Menangkan Gugatan PSSI atas Kemenpora
Hasil Sidang PTUN Pengaruhi Keikutsertaan Sriwijaya FC di PIS