Sukses


Lebaran, Pernik-pernik Persib Tetap Diburu Bobotoh

Bola.com, Bandung - Hingga kini kompetisi di Tanah Air masih vakum. Meski Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sudah mengabulkan gugatan PSSI atas SK pembekuan yang diterbitkan Kemenpora, aktivitas sepak bola di negeri ini masih sepi.

Kondis itu berimbas pada banyak pihak, terutama pada para pelaku sepak bola seperti pemain dan pelatih. Namun, sektor lain semisal usaha yang bergerak di bidang konveksi serta penjualan jersey, mau tak mau juga ikut terkena dampak situasi itu.

Komunitas Viking yang mengelola bisnis berbagai merchandise Persib Bandung di dalam bus ikut terdampak. Meski, penurunan omset hanya sekitar 15-20 persen dari sebelumnya.

"Memang ada pengaruhnya, tapi penurunan penjualan hanya sedikit. Sekarang pernik-pernik Persib masih tetap diburu dan paling laku, apalagi jelang Lebaran hingga masa Lebaran ini. Masih banyak kok yang mencari," ujar Abel Sastranegara (32), pengelola merchandise Persib di dalam bus kepada Bola.com.

"Sewaktu kompetisi berjalan, begitu ada pertandingan Persib, kami bawa 1.000 jersey sudah termasuk jaket dan pernik-pernik lain, bisa terjual 700-an. Hari-hari biasa 100 potong. Tapi, setelah vakum 50 potong, Alhamdulillah. Penjualan biasanya juga mengalami peningkatan bila Viking, suporter Persib, punya hajatan atau menggelar suatu kegiatan," imbuhnya.

Kemasan dalam menjual produk-produk berbau Persib, semisal syal, kaos, dan kostum yang dikelola Abel dkk. memang unik. Berbeda dari yang lain, seluruh produk itu diangkut dan ditata sedemikian rupa dalam bus hingga menyerupai toko umumnya. Khusus di Bulan Ramadhan lalu, bus yang juga toko itu diparkir di pusat kota, yakni Alun-alun Kota Bandung. Namun, di hari biasa, bus diparkir di sekitar Jl. Diponegoro, Bandung.

Abel Sastranegara, pengelola bus merchandise Persib, di dalam bus yang dikelolanya (Bola.com/Bagas Rahadyan)

Abel mengungkapkan usai Lebaran, bus yang dikelolanya ini akan berkeliling ke sejumlah kota di Jabar. "Kami punya keinginan mengunjungi 10 kota di Jabar, tetapi rencana ini masih dikaji oleh manajemen Viking. Kira-kira kota mana saja yang akan didatangi. Langkah ini juga sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak penjualan akibat kompetisi vakum," tuturnya.

Abel menceritakan bus merchandise Persib ini pernah pula berkunjung ke Sleman, DIY, dan Sidoarjo, Jatim. Selama berada di dua kota itu, omset bus merchandise cukup lumayan. "Padahal, awalnya kami khawatir ada serangan dari suporter lain, tetapi Alhamdulillah kami aman selama di Sleman dan Sidoarjo," kenangnya.

Untuk menarik minat bobotoh, pengelola bus merchandise Persib juga terus melakukan inovasi terutama dalam hal desain kostum dan pernik-pernik lain setiap bulannya. Agar penjualan tetap stabil, mereka juga melakukan penawaran dengan cara online. "Tapi, kami tetap berharap kompetisi bergulir lagi. Mudah-mudahan benar bergulir Oktober nanti," harap Abel.

Dalam kondisi seperti sekarang, pihak yang terlibat secara langsung maupun tak langsung dengan olah raga bal-balan nasional, mau tak mau harus lebih kreatif dan pantang-menyerang agar usaha yang ditekuni tetap berjalan.

Baca Juga :

Kompetisi Terhenti, Penjualan Jersey Arema Cronus Menurun Drastis

Kompetisi Terhenti, Pedagang Kostum di Kota Kembang Ikut Menangis

PT PBB Dinilai Tidak Kreatif Menghasilkan Uang buat Persib

Video Populer

Foto Populer