Bola.com, Makassar - Kiprah Febrianto Wijaya di pentas sepakbola nasional terbilang pendek. Memulai karier di PSM Makassar pada musim 2008, striker kelahiran 1 Februari 1990 ini terakhir tercatat sebagai striker Persela Lamongan pada 2013.
Saat usianya 24 tahun, Febrianto mencoba peruntungan di dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Mamuju Sulbar. Eks striker Persipura ini akhirnya terpilih dan dilantik sebagai anggota DPRD Mamuju, 1 September 2014.
Advertisement
Sebagai anggota DPRD Mamuju, apa rencana kedepan Febrianto terkait sepak bola? Berikut penuturan eks striker timnas U-17 ini kepada Bola.com :
Saat ini Anda berstatus anggota legislatif, masih terpikir jadi pesepak bola setelah masa tugas berakhir?
Sebelum jadi anggota dewan, sepak bola bagi saya adalah segalanya. Bukan sekadar hobi tapi juga status dan mata pencaharian, tapi kini kondisinya berbeda. Saya harus berbagi perhatian sebagai wakil masyarakat. Saat ini, sepak bola adalah hobi plus 'jembatan' untuk mengabdi di masyarakat.
Maksudnya?
Saya melakukan pendekatan ke masyarakat lewat sepak bola. Saya ingin memperkenalkan dan memajukan Mamuju lewat sepak bola. Sebenarnya saya sudah memulainya dengan mendirikan SSB Manakarra pada 2010 lalu. Maldini Pali (eks timnas U-19) dan Rian Riding (timnas U-16) adalah pemain binaan SSB Manakarra.
Ketika jadi pemain, saya jarang terjun langsung membina pemain karena lebih banyak berkarier di luar Mamuju. Setelah jadi anggota DPRD, saya justru lebih banyak waktu untuk mengembangkan SSB Manakarra yang melatih pemain U-10 sampai U-19
Apa target dan rencana Anda untuk sepak bola Mamuju?
Target awal saya adalah membuat sepak bola Mamuju kembali bergairah. Selain menjadikan Maldini sebagai insipirasi, secara berkala saya mendatangkan pemain bintang ISL untuk tampil pada laga eksebisi di Stadion Manakarra. Bintang ISL seperti Hamka Hamzah dan Diego Michels sudah pernah ke Mamuju.
Dampaknya apa?
Sangat besar. Yang paling terlihat jumlah siswa SSB bertambah signifikan menjadi ratusan. Kami pun mulai mengoleksi prestasi. Terakhir tim U-19 juara di Sulawesi Cup 2014. Di level senior, tahun lalu kami bertanding di Liga Nusantara.
Tampil dengan berbaju OTP 37 di Liga Ramadhan, apakah ini termasuk bagian dari promosi Mamuju?
Iya, termasuk salah satunya. Memang OTP 37 diidentikan dengan saya sebagai pemilik. Tapi, saya kan juga identik dengan Mamuju, kota kelahiran saya.
Baca juga :
Nabil Husain, dari Borneo FC Kini Nahusam FC di Liga Ramadhan