Bola.com, Jakarta Direktur teknik Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Pieter Huistra, tak menutup kemungkinan untuk hengkang dari posnya. Namun, Huistra mengaku akan berusaha semaksimal mungkin menghormati kontraknya.
Pria asal Belanda itu dikontrak selama dua tahun per 5 Desember 2014. Namun, baru bertugas selama kurang lebih empat bulan, sepak bola Indonesia dikucilkan dari peta dunia internasional setelah terjadi ketidakharmonisan antara Kemenpora dan PSSI. Huistra mengaku dalam situasi seperti ini, dia tidak bisa bekerja maksimal.
Advertisement
Sejumlah pihak mengabarkan bila Huistra cepat atau lambat akan meletakkan jabatannya. Kabar terbaru yang tersiar, mantan pemain Rangers FC itu ditaksir klub asal Swedia, IFK Goteborg. Dia buru-buru membantahnya, tapi di sisi lain juga tidak menutup peluang tersebut.
Bola.com melakukan wawancara dengan Huistra terkait hal itu dan juga rencana masa depannya di PSSI.
Benarkah Anda sudah mendapat tawaran kontrak untuk melatih Goteborg?
Tidak benar itu, mereka tak pernah mengontak. Saya masih berharap untuk bekerja bersama PSSI karena ini sudah delapan bulan saya berada di sini dan saya sudah mulai mengetahui seluk beluk sepak bola Indonesia.
Lalu apa yang Anda lakukan jika pembekuan ini berlangsung lama, sedangkan Anda dikontrak dua tahun..
Bila pembekuan ini berjalan untuk waktu yang lama, tentu saja semua makin sulit. Dalam sepak bola, Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Saya datang ke sini untuk bekerja membantu sepak bola Indonesia, tapi jika itu tidak bisa dilakukan, percuma juga saya berada di sini.
Bila nantinya pergi, apakah pengalaman dan pekerjaan yang sudah Anda lakukan jadi sia-sia?
Jika saya bisa bertahan selama dua tahun, kita bisa membangun beberapa fondasi yang bagus untuk membangun sepak bola di negeri ini. Saya harap, entah saya atau siapa pun yang akan menggantikan saya, bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan.
Di Indonesia selalu saja ada gangguan yang membuat prestasi sepak bola Indonesia jalan di tempat
Untuk meningkatkan taraf kualitas sepak bola di sini, tak bisa dilakukan satu atau dua tahun saja. Anda harus membuat rencana lima sampai 10 tahun ke depan. Anda dituntut harus berpegang pada blueprint yang sudah ada, jangan sebentar-sebentar diganti. Jika semuanya bisa yakin dengan proyek yang dibangun, sepak bola Indonesia bisa lebih baik dari sebelumnya.
PSSI dibekukan, apa kegiatan Anda sekarang?
Saya masih datang ke kantor. Berupaya untuk membangun rencana agar semuanya berjalan baik-baik saja. Kami berbicara dengan sponsor dan pihak-pihak yang terkait untuk mengalkulasikan dan menjaga agar kami bisa terus hidup di tengah situasi seperti ini.
Terakhir, sudah adakah komunikasi resmi dari PSSI kepada Kemenpora?
Secara resmi? Tidak ada, tapi di level yang bawah terjalin komunikasi antarkeduanya. Saya berkomunikasi dengan pemerintah untuk menanyakan soal fasilitas sepak bola, bujet, pengadaan lapangan. Yang jadi masalahnya adalah di level atas organisasi masing-masing, mereka harus berkomunikasi.
Baca Juga :
Ini Saran Benny Dollo untuk Pieter Huistra
Pieter Huistra Berharap Kompetisi Kembali Berputar
Karakter Pemain Idaman Pieter Huistra di Timnas