Bola.com, Malang - Manajemen Arema Cronus tampaknya harus benar-benar memutar otak menyelesaikan problem keuangan yang membelit mereka. Pasalnya, masalah finansal itu bisa berujung pada hengkangnya pemain.
Untuk saat ini manajemen Singo Edan mungkin bisa tenang karena eksodus pemain tidak terjadi mengingat kompetisi sedang vakum. Begitu pula dengan mayoritas klub ISL lain yang sepi dari aktivitas, termasuk kegiatan perekrutan pemain. Namun, bagaimana bila ISL 2015/2016 jadi digelar mulai Oktober 2015 sesuai rencana PSSI dan PT Liga Indonesia? Arema wajib pasang kuda-kuda karena pemain sudah mulai buka suara menyatakan niatnya meninggalkan Arema.
Advertisement
"Kami berharap manajemen mendapat solusi atas permasalahan gaji. Semoga cepat dapat pemasukan sehingga pemain bisa mendapatkan gaji. Kalau tidak, ya musim depan cari klub lain bila ada yang minat sama saya," kata Hasim Kipuw, bek Arema.
Pemain berdarah Ambon ini tidak menjelaskan berapa gaji yang masih tertunggak. Tapi, jumlahnya tidak sebanyak pemain lama yang mencapai empat bulan. Hanya, Kipuw merasa jenuh dengan masalah finansial klub. Sebab, selama karier bermainnya, ia kerap berhadapan dengan persoalan tunggakan gaji, semisal kala membela di Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya.
Hal sama disampaikan I Gede Sukadana dan mayoritas pemain lain. "Tentu kami harap keuangan klub membaik," tegas Sukadana, pemain yang kini dikabarkan bakal merapat ke Persepam Madura Utama.
Di sisi lain, ada kekhawatiran di hati pemain Arema bila hengkang ke klub lain sebelum gaji dilunasi manajemen. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, justru gaji pemain yang sudah pindah, sulit dibayarkan. Manajemen mengutamakan pembayaran gaji pemain yang masih dikontrak.
Para pemain belajar dari kasus Munhar, pemain Arema musim 2012-2014. Ketika pindah, Munhar mengaku tunggakannya belum dibayar oleh manajemen. Pemain yang kini memperkuat Persebaya itu sempat mengeluh lewat media sosial hingga menimbulkan pro dan kontra. Tapi, di sisi lain, ada juga gaji mantan pemain yang masih dicicil. Tapi, jumlahnya tidak banyak dan waktu pembayarannya cukup lama.
Melihat kondisi ini, manajemen Singo Edan tidak bisa berbuat banyak. Mereka pasrah dengan kondisi yang ada sambil berharap kompetisi segera diputar lagi sehingga bisa berhitung untuk melunasi tunggakan gaji pemain. "Pemasukan dari sponsor dan tiket bisa maksimal kalau ada kompetisi," kata Sudarmaji, Media Officer Arema.
Hingga saat ini manajemen Arema masih menunggak gaji pemainnya dengan kisaran bervariasi. Untuk pemain lama, utang gaji mencapai 4,5 bulan sementara pemain baru (bergabung jelang ISL 2015) satu bulan. Manajemen butuh dana setidaknya Rp 6,4 miliar untuk menutup tunggakan gaji mengingat per bulan mereka mengeluarkan Rp 1,6 miliar untuk membayar gaji pemain.
Baca Juga :
Arema Cronus Terancam Bangkrut!
Apa yang Bikin Persiapan Arema di SoJC Tak Maksimal?
Antisipasi Ditinggal Pemain Bintang, Arema Seleksi Pemain Muda