Bola.com, Jakarta Insiden rusuh suporter di Piala Polda Jawa Tengah tak mempengaruhi Kota Solo sebagai salah satu tuan rumah Piala Kemerdekaan. Keputusan Solo menjadi tuan rumah bersama Bantul di Grup C Piala Kemerdekaan tak mengalami perubahan.
“Perlu ditegaskan Solo tetap menjadi tuan rumah. Surat penunjukan sudah dikirimkan, di dalamnya terkait hak dan kewajiban,” kata Cheppy T. Wartonodari Kelompok Kerja (Pokja) Tim Transisi yang sudah meninjau kesiapan panitia pelaksana pertandingan di Solo.
Baca Juga
Advertisement
“Hanya, apakah Solo menjadi tuan rumah pembukaan masih belum ditetapkan. Ini masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo akan membuka turnamen di mana. Presiden meminta ada kota selain Solo yang menjadi alternatif,” lanjutnya.
Menjadi salah satu tuan rumah turnamen, Solo justru sempat dihadapkan dengan persoalan keributan suporter. Insiden terjadi saat Persis Solo menghadapi PSIS Semarang di final Piala Polda Jateng, Kamis (30/7) lalu.
Ironisnya, dalam laga yang berakhir imbang 0-0 itu, sesama suporter Persis, Pasoepati dan Solo Casual, terlibat saling ejek dan perang benda keras. Insiden itu sempat membuat laga dihentikan dan kemudian dinyatakan selesai.
Hanya, insiden itu tak mempengaruhi posisi Solo sebagai tuan rumah Piala Kemerdekaan. Ketua Panpel Persis, Herry ‘Gogor’ Isranto mengungkapkan pihaknya sudah menunjukkan kesiapan. Panpel pun sudah melakukan kordinasi dengan keamanan.
“Pada prinsipnya Solo siap menjadi tuan rumah. Pihak keamanan pun siap melakukan pengamanan,” tegas Gogor, sapaannya.
Baca Juga:
Piala Kemerdekaan Tanpa Pemain Asing?
Tanggal 14 Agustus, Tim Transisi Konsolidasi dengan Klub
Klub Divisi Utama yang Ikut Piala Kemerdekaan Dihukum Komdis?