Bola.com, Jakarta - Tim Transisi mengagendakan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada akhir tahun ini. Langkah itu diambil tim bentukan Kemenpora itu untuk menggantikan pengurus sebelumnya yang tidak diakui oleh pihak Kementerian.
Pihak Kemenpora tidak mengakui kepengurusan PSSI periode 2015-2019 karena telah menjatuhkan sanksi administratif per tanggal 17 April 2015. Sanksi diberikan karena Menpora Imam Nahrawi menganggap PSSI mengabaikan dan tidak mematuhi teguran tertulis dari Kemenpora terkait kasus verifikasi calon peserta ISL 2015.
Baca Juga
Advertisement
Kemenpora ketika itu ingin mereformasi sepak bola nasional, dimulai dengan PSSI sebagai induk organisasi sepak bola di Indonesia serta ISL yang jadi kompetisi paling bergengsi di Tanah Air.
Atas dasar hukum tersebut, pihak Kemenpora ingin menggelar KLB sehingga nantinya ketua umum yang terpilih di induk organisasi sepak bola Indonesia diakui pihak pemerintah.
Namun, sebelum menggelar KLB PSSI, Tim Transisi akan terlebih dahulu meminta masukan secara langsung dengan FIFA. Hal tersebut dilakukan agar induk sepak bola dunia itu bisa mengerti dan tidak salah paham sebagai sebuah campur tangan pemeritah.
"Kami akan selenggarakan KLB, selambat-lambatnya Desember 2015, paling lama Januari 2016," kata anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (11/8/2015).
"Mungkin setelah Januari, FIFA akan cabut sanksi untuk Indonesia. Saya yakin hal tersebut. Setelah itu terjadi saya akan kembali ke pesantren," ia menambahkan.
Tim Transisi diagendakan bertemu dengan FIFA pada tanggal awal September 2015. Mereka mendapat undangan acara ke Inggris. Pihak panitia acara tersebut juga mengundang petinggi FIFA.
Kesempatan bersua dengan pejabat tinggi FIFA akan dimaksimalkan Tim Transisi untuk menceritakan kondisi terkini sepak bola Indonesia sehingga kesalahpahaman bisa terurai.
Baca Juga:
Berangkat ke Inggris, Tim Transisi Kejar FIFA
Tim Transisi Tak Tahu Markas Persires Kini di Sukoharjo
Presiden Joko Widodo Ingin Hadiah Piala Kemerdekaan Ditambah