Sukses


Merger Persipasi-PBR Bikin Nasib Pemain Makin Tidak Jelas!

Bola.com, Jakarta Di awal tahun 2015 Pemilik Pelita Bandung Raya (PBR), Ari Sutedi, memilih menerima tawaran merger klubnya dengan Persipasi Bekasi. Harapannya, keuangan PBR bisa lebih sehat. Namun, ternyata masalah baru muncul belakangan.

Persipasi yang berlaga di Divisi Utama ternyata masih berutang gaji ke pemain di Divisi Utama musim 2014. Manajemen PBR dituntut menyelesaikan tunggakan tersebut.

Padahal, PBR juga tengah bermasalah keuangannya. Mereka masih mengutang pembayaran gaji lima bulan pada Indonesia Super League (ISL) 2014. Mereka belum membayar para pemain di masa persiapan ISL 2015.

"Bagaimana kami enggak ikutan pusing dengar kabar kalau manajemen Persipasi juga berutang gaji dengan pemainnya. Mereka menuntut manajemen PBR melunasi utang manajemen lama Persipasi. Sementara itu, tahu sendiri bagaimana kondisi PBR saat ini. Manajemen masih berutang ke kami para pemain," kata Riyandi Ramadhana, bek sayap PBR.

Riyandi menyebut kalau ia dan rekan-rekannya sepakat menolak membela PBR di Piala Presiden 2015, sebelum manajemen klub menyelesaikan seluruh utang-utangnya. "Kalaupun kami kemudian setuju bermain, posisi juga jadi terasa tidak enak dengan pemain lama Persipasi. Nanti mereka bilang kami tidak setia kawan. Benar-benar sulit posisi kami," ujar pemain yang mentas pertama kali di ajang Piala Danone U-12 pada 2004 silam.

Baca Juga:

Kompetisi Terhenti, David Laly Pilih Jualan Kaus

Dejan Antonic Tak Akan Tukangi PBR di Piala Presiden

Kompetisi Terhenti, Gaston Castano Emoh Balik ke Argentina

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer