Bola.com, Jakarta - CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono menyoroti pola pengelolaan keuangan sejumlah klub Indonesia Super League (ISL) yang masih sembrono. Terutama menyangkut pengeluaran belanja pemain, yang tidak sebanding dengan pencapaian prestasi di kompetisi kasta elite.
Ada klub yang bisa berjalan sehat dengan anggaran kontrak pemain minimalis, namun ada juga klub yang terkesan terlalu jor-joran. Ironisnya klub dengan pengeluaran minimalis justru prestasinya cenderung lebih baik dibanding klub yang boros berbelanja pemain.
Baca Juga
Advertisement
Joko Driyono mencontohkan klub Persela Lamongan serta Persipasi Bandung Raya yang pengeluarannya hanya Rp 7 miliar, namun prestasinya lebih bagus dibanding Persija yang mengelontorkan dana belanja pemain menembus kisaran Rp 20 miliar.
“Uang yang beredar di ISL, khusus untuk pembayar gaji pemain saja kisarannya Rp 185 miliar pada musim lalu. Beberapa klub terlihat menganggarkan dana besar untuk membangun skuat. Pengeluaran besar nyatanya tidak selalu sebanding dengan prestasi," ungkap Joko.
PT LI merasa gelisah karena klub yang royal sejatinya tidak melulu punya fondasi finansial yang kuat. Kasus-kasus tunggakan gaji menjadi contoh klub masih kurang cerdik mengelola keuangannya.
"Persija Jakarta ada di posisi keenam tertinggi untuk pembayaran gaji pemain di ISL 2014, tapi mereka hanya berada di posisi kesembilan klasemen dilihat dari perhitungan dua wilayah. Pengeluaran besar mereka ternyata tidak menghadirkan prestasi," ungkap Joko.
Pada 31 Agustus 2015 mendatang PT LI berencana mengumpulkan klub-klub ISL. Mereka akan melakukan finalisasi sistem pengaturan finansial yang paling pas untuk diterapkan di ISL 2015-2016 mendatang.
“Regulasi baru ini adalah upaya PT Liga untuk memproteksi industri dari klub, terutama keuangan yang harus seimbang. Selain itu, PT Liga juga menjaga level kompetisi di ISL dengan pengelolaan pendanaan yang tidak membuat klub sempoyongan,” kata Joko.
Baca juga:
Indonesia Sulit Ikuti ASL 2016 bila Masih Disanksi FIFA
Soal Atur Skor, Komdis Akan Panggil Dua Pelatih dan Pemain PSS
Kemenpora Tak Permasalahkan Piala Presiden, Bagaimana dengan ISL?