Bola.com, Madiun - Di antara para penyerang muda yang beredar di sepak bola nasional, nama Sirvi Arfani masih kalah mentereng dibanding Hadi Ning Syaifulloh atau Yandi Sofyan. Namun, soal jam terbang bermain di klub, Sirvi Arfani masih mumpuni dibanding pemain muda lainnya.
Pemain asal Ciruas, Kabupaten Serang ini, mulai bersinar saat berbaju Persita Tangerang. Sejumlah prestasi ditorehkan sejak membela klub berjuluk Pendekar Cisadane ini di level junior.
Advertisement
Bakat Sirvi mulai terlihat ketika ia membantu meloloskan Persita U-15 ke semifinal Piala Medco dan Piala Menpora pada rentang 2005 hingga 2007. Sejak itu ia selalu menjadi pilihan utama sebagai striker di Persita U-21 dan beberapa kali bermain untuk tim senior. Namun sebagai pemain junior, striker kelahiran 11 Februari 1992 ini lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti. Praktis julukan supersub melekat padanya.
Kini pemilik postur tinggi 172 cm dan 60 kg ini jadi milik Persepam Madura Utama (PMU). Sirvi hijrah ke klub asal Madura ini atas rekomendasi pelatih PMU ketika itu, Widodo C. Putro, saat persiapan kompetisi Divisi Utama yang gagal berputar lalu. Saat kursi panas Widodo C. Putro digantikan Jaya Hartono untuk tampil di Piala Kemerdekaan, posisi Sirvi tak bergeser.
"Dia pemain yang lengkap. Postur ideal, kemampuan kaki kiri dan kanan sama baiknya. Dia juga jago duel bola-bola udara. Tapi, dia masih harus belajar mengarahkan bola dengan kepala agar lebih akurat ke gawang. Jika mau terus belajar, saya yakin Sirvi bisa jadi penyerang andal karena dia punya naluri gol bagus," puji Jaya Hartono.
Saat Persepam MU menjalani pemusatan latihan di Kediri pekan lalu, Sirvi memborong enam gol dari dua kali uji coba. Ketajaman ini bakal jadi ancaman bagi kontestan Grup D Piala Kemerdekaan yang digelar di Stadion Wilis Madiun mulai hari ini. Aksi Sirvi akan diuji saat Persepam MU meladeni PSS di laga perdana, Sabtu (15/08/2015) malam ini.
"Saya memilih ke Persepam karena tim ini punya target ke ISL. Tapi, sayang kompetisi gagal berputar sehingga ambisi saya membawa tim ini promosi tertunda. Persepam juga memperhatikan kesejahteraan pemain. Perhatian manajemen dan suporter membuat saya betah di klub ini," ucap Sirvi.
Ketika Persita resmi jadi kontestan Piala Presiden garapan Mahaka Sports and Entertainment menggantikan Semen Padang, Sirvi tak tertarik untuk pulang kandang.
"Saat di Persita saya lebih banyak jadi cadangan. Klub itu memang yang membesarkan karier saya. Tapi, saya ingin jadi pemain inti di Persepam. Saya ingin menambah pengalaman bertanding agar lebih matang. Suatu saat, saya akan kembali ke Tangerang,” katanya.