Bola.com, Madiun - Penampilan klub promosi Divisi Utama Persatu Tuban benar-benar impresif saat menggasak Persebo Jaya Bondowoso 3-0 pada fase penyisihan Grup D Piala Kemerdekaan di Stadion Wilis Madiun, Minggu (16/08/2015) malam.
Sukses ini, untuk sementara membuat Dhanu Rosade dkk. memimpin klasemen sementara menyalip Persepam MU dan Persekap Pasuruan. Kendati ketiga klub ini sama-sama mengemas tiga poin, anak asuh Suparji ini unggul dalam agregat gol.
Advertisement
“Anak-anak tampil luar biasa, meski dapat tekanan lawan yang bermain keras. Mereka tetap fokus di permainan dengan mengandalkan bola-bola cepat yang selama ini jadi ciri khas Persatu. Soal pengalaman, Persatu jelas kalah atas Persebo karena mereka telah beberapa musim tampil di Divisi Utama. Sementara kami batal berkiprah di kompetisi itu karena tak jadi berputar,” tutur Fahmi Fikroni, manajer Persatu.
Klub berjuluk Laskar Ronggolawe itu mematok target menjuarai turnamen besutan Tim Transisi tersebut. Namun, para pemain harus bekerja keras. Pasalnya, di grup masih ada klub-klub tangguh seperti PSS Sleman, Persepam Madura Utama, dan tuan rumah Madiun Putra FC.
“Tapi kami bukan berarti meremehkan kekuatan Persekap, yang saya lihat bermain apik ketika mengalahkan tuan rumah. Target juara tak bisa ditawar lagi. Jika kami bisa juara, semua hadiah untuk mereka. Ini guna memperbaiki kesejahteraan pemain yang telah menderita karena kompetisi berhenti,” papar Fahmi Ikromi.
Kehadiran Ronggomania, pendukung Persatu, juga berpengaruh besar terhadap kinerja pemain di lapangan. “Meski jumlah suporter tak terlalu banyak, saya kira itu cukup sebagai penyulut semangat bertarung para pemain. Saya ucapkan terima kasih kepada Ronggomania,” ucap Fahmi Fikroni.
Pelatih Persebo, Agus Winarno, mengeluhkan kepemimpinan wasit Kangiadi yang terlalu cepat mengganjar kartu, baik kuning atau merah, kepada pemainnya. Pada laga itu, kiper Nurdi Hamzah dan Wahyu Army harus keluar lapangan karena dihadiahi kartu merah.
“Karena pergantian pemain telah habis dan kiper kena kartu merah, kami terpaksa memilih Rizky Dwi berdiri di bawah mistar gawang. Hukuman kartu juga mempengaruhi konsentrasi pemain. Seharusnya wasit memberi peringatan lebih dulu sebelum mengeluarkan kartu merah. Karena dua pemain keluar, kekuatan kami pun jadi keropos,” kata Agus Winarno.
Pada duel itu, Persatu mendapatkan hadiah dua kali tendangan penalti yang sukses dieksekusi Teguh Wahyu menit 41 dan Dicky Firasat menit 93. Teguh juga mencetak satu gol lainnya menit 60.
Baca juga :
Jokowi: Silahkan Gelar ISL, tapi Syaratnya...