Bola.com, Jakarta - CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani, mengatakan setiap klub peserta Piala Presiden 2015 harus membayarkan deposit sebesar Rp 200 juta. Langkah itu diambilnya sebagai jaminan klub-klub agar bertindak sportif.
Sebenarnya Mahaka telah menganggarkan Rp 600 juta untuk setiap kontestan Piala Presiden sejak fase grup. Tetapi pihak penyelenggara memutuskan tidak langsung memberikan semua dana tersebut untuk menjaga pertandingan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Advertisement
"Kami akan menahan uang Rp 200 juta itu sampai selesai babak penyisihan dimainkan. Dana itu sebagai jaminan agar klub menjaga permainan dengan baik. Bila mereka tidak melakukan masalah kami akan kasih kembali uang itu," kata Hasani kepada Bola.com, Selasa (25/8/2015).
"Klub akan kami berikan denda sebesar Rp 100 juta bila terjadi tindak kekerasan kepada wasit. Sedangkan jika ada perkelahian antar pemain kami kasih denda Rp 50 juta. Semua itu langsung kami potong dari dana deposit yan diberikan klub," ia menambahkan.
Hasani menjelaskan denda yang diberikan pihaknya tersebut sebagai efek jera dan untuk melindungi wasit serta pemain. Sehingga dalam turnamen garapannya itu bisa berjalan lancar sampai akhir.
"Kami akan membicarakan soal kebijakan ini dengan klub-klub pada Kamis (27/8/2015) di hotel Atlet Century. Kami yakin para klub menerimanya dengan baik," ujarnya.
Sebanyak 16 klub yang terdiri dari 13 tim ISL dan sisanya dari Divisi Utama telah memastikan diri untuk bermain. Dan rencananya Piala Presiden mulai bergulir pada 30 Agustus 2015.
Mahaka telah menunjuk empat kota sebagai tuan rumah turnamen ini. Keempat kota itu adalah Bandung, Malang, Bali, dan Makassar. Laga Persija Jakarta melawan tuan rumah Grup C, Bali United Pusam menjadi partai pembuka di Stadion Dipta Gianyar, Bali.
Baca Juga:
Sudah Kantongi Izin Kepolisian, Mahaka Tetap Hadapi Masalah
CEO Mahaka: Ingin Untung? Klub Harus ke 8 Besar Piala Presiden