Bola.com, Gianyar - Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka turnamen Piala Presiden 2015. Dalam sambutannya Jokowi berpesan jangan terpengaruh sanksi dari FIFA. Sebab menurutnya, sepak bola di Tanah Air memang membutuhkan perubahan besar.
Konflik antara PSSI dengan Menpora Imam Nahrawi menjadi alasan FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia. Organisasi sepak bola dunia itu menganggap pemerintah Indonesia melakukan intervensi, yang bertentangan dengan Pasal 13 dan Pasal 17 Statuta FIFA sehingga hukuman terpaksa dijatuhkan per 30 Mei 2015.
Advertisement
Akibat sanksi FIFA, Indonesia tidak bisa mengikuti seluruh kompetisi yang ada di bawah naungan induk sepak bola dunia tersebut. Selain itu, PSSI dan ofisialnya tidak memperoleh hak terkait program-program pengembangan FIFA dan juga pelatihan-pelatihan, selama masa hukuman.
Sebelum membuka secara resmi Piala Presiden 2015 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (30/8/2015), Jokowi menyampaikan pidatonya.
"Seluruh pecinta bola yang saya hormati, kebangkitan sepak bola nasional merupakan hal yang sangat dinantikan. Jadi, sanksi yang kini ada jangan membuat kita terpengaruh dalam membangun sepak bola yang lebih baik," kata Jokowi.
"Tidak apa-apa Indonesia tidak berlaga di pentas Internasional daripada kalah terus. Semua pihak harus mendukung hal ini, agar sepak bola sehat dan dapat terus berkembang," imbuhnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Indonesia tersebut menambahkan dalam sebuah perubahan harus ada pengorbanan. Semua itu dilakukan agar sepak bola menjadi lebih baik ke depannya.
"Semoga setelah ada pembenahan, sepak bola nasional bisa lebih baik kembali. Saya yakin hal tersebut bisa terjadi," ujar pria yang pernah menjabat Wali Kota Solo itu.
Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo itu melakukan tendangan sebagai simbol turnamen garapan Mahaka Sports and Entertainment itu resmi dimulai.
Baca Juga:
Duel Pelatih Berpengalaman Grup C Piala Presiden 2015