Bola.com, Makassar - Pertandingan kedua Grup D Piala Presiden 2015, yang memeprtemukan tuan rumah, PSM Makassar kontra Persipasi Bandung Raya (PBR) di Stadion Andi Mattalatta Matoangin, Jumat (4/8/2015) malam WIB, diprediksi akan berjalan menarik.
Pasalnya, Juku Eja ingin mempertahankan performa ciamik saat meraih kemenangan melawan Gresik United di pertandingan pertama sementara PBR mengincar kemenangan perdana di Grup D, setelah sebelumya dikalahkan Pusamania Borneo FC (31/8/2015).
Advertisement
Selain adu kekuatan tim, laga tersebut akan menjadi pembuktian kedua pelatih untuk membawa klubnya masing-masing meraih kemenangan.
Di kubu PSM, ada sosok Assegaf Razak yang mempunyai karakter permainan menyerang. Sedangkan di PBR, ada Dejan Antonic yang lebih mengandalkan taktik serangan balik.
Siapa yang lebih unggul dalam duel taktik kedua pelatih? Berikut ulasan Bola.com:
Assegaf Razak (PSM Makassar)
Assegaf Razak, yang berusia 52 tahun sudah mulai menekuni profesi melatih sejak tahun 1994. Akan tetapi, sebagian besar kariernya dihabiskan sebagai asisten pelatih di sejumlah klub ISL seperti, PSM Makassar, Persela Lamongan, Pelita Jaya, dan Arema Indonesia.
Resmi diplot menjadi pelatih PSM di pertengahan Indonesia Super League 2014, Assegaf Razak berkeinginan membawa kembali kejayaan Juku Eja di sepak bola Tanah Air. Di awal masa tugasnya nakhoda yang menggantikan sosok matang pengalaman Rudy Keltjes sukses meloloskan Tim Juku Eja dari lubang jarum degradasi di pentas kompetisi kasta elite.
Pelatih yang gemar memperagakan permainan menyerang tersebut ingin memberikan kado manis bagi PSM yang merayakan ultah ke-100 pada 2 November, dengan mempersembahkan gelar juara Piala Presiden 2015.
Rintangan pertama sudah dilaluinya dengan baik. Assegaf Razak berhasil membawa PSM meraih kemenangan di laga perdana Grup D melawan Gresik United di Piala Presiden. Ketika itu, Syamsul Bachri Chaeruddin dkk. berhasil menghancurkan Laskar Joko Samudro dengan skor telak 3-0. Luar biasanya PSM menang telak dengan bermodal sembilan pemain, setelah dua pemainnya dikartu merah.
Rintangan selanjutnya bakal dihadapi Assegaf Razak saat tim asuhannnya menjajal PBR yang diasuh Dejan Antonic di laga kedua penyisihan Grup D Piala Presiden pada Jumat (4/9/2015).
Assegaf diprediksi tetap menurunkan formasi menyerang 4-3-3 dalam pertandingan melawan PBR. Trio Ferdinand Sinaga, Muchlis Hadi Ning, dan Aditya Putra Dewa, bakal dipercaya sebagai tukang gedor di sektor depan.
Gelandang matang pengalaman Syamsul Bachri Chaeruddin diharapkan bisa membantu para penyerang mengobrak-abrik pertahanan kubu lawan.
Akan tetapi, ia dipusingkan dengan absennya dua pemain di lini belakang yaitu, Iqbal Samad dan Hendra Wijaya yang mendapatkan kartu merah di pertandingan perdana. Begitupun, Ahmad Maulana yang masih dilanda cedera.
Untuk itu, Assegaf Razak akan melakukan rotasi di lini belakang, dengan menempatkan para pemain muda untuk melapisi keroposnya lini belakang. Hal tersebut untuk mengantisipasi serangan balik yang kemungkinan akan diperagakan PBR dalam pertandingan.
Terlepas dari permasalahan di lini belakang PSM, Assegaf Razak diprediksi akan memenangkan duel taktik melawan pelatih, Dejan Antonic. Pasalnya, para pemain PSM sudah paham betul dengan gaya bermain menyerang ala Assegaf. Dengan permainan menyerang, PSM akan mendapatkan peluang yang lebih besar ketimbang PBR untuk menciptakan gol.
Dejan Antonic (Persipasi Bandung Raya)
Dejan Antonic, pelatih berusia 46 tahun memulai karier kepelatihannya pada tahun 2005, setelah sebelumnya berkelana sebagai pemain ke beberapa negara kawasan Asia, termasuk Indonesia. Beberapa klub di Indonesia dan Hongkong sudah pernah merasakan tangan dingin Dejan.
Di Indonesia, Dejan sebelum singgah ke PBR pernah membesut klub seperti, Arema Indonesia versi IPL dan Pro Duta FC.
Di PBR nama Dejan jadi perbincangan setelah sukses mengantar PBR menembus semifinal ISL 2014 dengan komposisi skuat biasa-biasa saja.
Sebenarnya Dejan merupakan sosok pelatih yang gemar menerapkan taktik permainan penguasaan bola dan menyerang dalam setiap laga klub yang ia tangani. Hanya saja di Piala Presiden, Dejan lebih menerapkan skema serangan balik.
Pasalnya, skuat PBR yang di bawa ke Makassar memiliki minim persiapan. Mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut hanya melakukan 10 hari persiapan untuk menghadapi Grup D Piala Presiden. Hasilnya, PBR harus mengalami kekalahan 0-2 dari Pusamania Borneo FC di pertandingan pertama penyisihan Grup D.
Menghadapi PSM Makassar di pertandingan kedua, Dejan diprediksi akan menerapkan taktik yang sama. Akan tetapi perbedaannya dari laga perdana, Dejan kemungkinan akan memaksimalkan otak serangannya di lini tengah, Kim Jeffry Kurniawan untuk cepat mengalirkan bola ke lini depan yang dihuni duet Gaston Castano-Yongki Aribowo.
Selain itu, Dejan akan memperketat lini tengah dan belakang untuk menahan agretivitas para penggawa PSM. Apalagi, Juku Eja akan menerapkan taktik menyerang sejak menit awal pertandingan dan didukung penuh ribuan supporter kesayangannya, The Macz Man.
Meski tidak diunggulkan saat berhadapan dengan pelatih PSM, Assegaf Razak, Dejan berharap dengan taktik serangan baliknya, bisa membawa PBR meraih satu poin dalam pertandingan tersebut sehingga Tim Pasundan akan tetap membuka peluang untuk lolos ke babak perempat final Piala Presiden.
Baca Juga :
Kemenangan bak Pisau Bermata Dua buat PSM
Wawancara Ferdinand Sinaga: "Saya Kompak Luar-Dalam dengan PSM"