Bola.com, Bandung - Setelah sukses menahan imbang tanpa gol tim tangguh Persebaya United di penyisihan Grup A Piala Presiden 2015 pada Rabu (2/9/2015) lalu, manajemen dan tim pelatih Martapura FC mengajak para pemain berwisata ke Lembang untuk menyegarkan tubuh dan pikiran. Anak-anak Laskar Sultan Adam terlihat relaks menjalani aktivitas santai tersebut.
Berangkat dari Hotel Golden Flower, tempat menginap para peserta Grup A Piala Presiden yang terlekat di tengah kota Bandung, pukul 11.00 WIB, bus yang membawa rombongan Martapura FC langsung menuju Rumah Makan Pecel Madiun yang berlokasi di Jalan Sersan Bajuri, Cihideung, Parongpong, Bandung Barat.
Advertisement
Yang menarik, kebetulan restoran sederhana di pinggir jalan searah dengan tempat wisata bermain Kampung Gajah ini milik sepupu Ketua Umum Martapura FC M. Hilman. Jadilah pertemuan ini sebagai reuni keluarga.
“Sebelumnya menu makan di restoran ini resep khas masakan Dayak. Karena kurang peminatnya, diganti dengan pecel Madiun. Padahal sepupu saya tak begitu paham dengan resep membuat pecel. Tapi mereka kerja sama sebagai franchise dengan rekannya. Setelah ganti menu, pelanggannya lebih banyak. Tapi di sini tak melulu menyediakan pecel, tapi juga ada menu khas Sunda dan Indonesia lainnya,” tutur M. Hilman.
Usai menyantap makan siang, para pemain menghabiskan waktu sambil menunggu jadwal latihan dengan bermain elektone. Tak pelak, momen ini pun dimanfaatkan para pemain unjuk kebolehan tarik suara.
Beberapa lagi pop milik Dewa 19, Gigi, Andra and The Backbone, hingga Ungu pun menggema di ruang tengah restoran yang didesain seperti rumah hunian ini. Tak lupa, beat-beat dangdut klasik dan koplo pun tak luput dilantunkan Isnan Ali dkk.
“Anak-anak sangat menikmati suasana santai ini. Meskipun acaranya tak terlalu mewah, yang penting bisa lebih merekatkan keakraban antarpemain dan tim pelatih. Semoga agenda ini mampu membangkitkan semangat mereka di dua sisa pertandingan Piala Presiden nanti,” kata Frans Sinatra Huwae, pelatih kepala Martapura FC.
Rumput Sintetis
Meskipun agenda utama penyegaran, namun pukul 15.00 WIB, mereka pun berkemas untuk meluncur ke komplek Sepakbola Plus Arena yang berjarak satu kilometer dari tempat makan siang. Sebelum melahap menu latihan, para pemain dan pelatih berpose bersama di atas lapangan sintesis yang memiliki standar seperti dipakai klub MLS LA Galaxy, AS ini.
“Kompleks latihan ini luar biasa. Kalau di beberapa daerah di Indonesia punya fasilitas seperti ini, saya yakin akan banyak muncul pesepakbola dengan skill bagus.
Karena mereka sudah terbiasa berlatih di lapangan bagus. Tidak seperti daerah lain yang latihan di lapangan tak standar. Selama ini pemain kita lahir dari lapangan yang bergelombang, bahkan tak jarang tanpa ada rumputnya,” ucap Ali Baba, Asisten Pelatih.
Sepak bola Plus Arena pernah digunakan pemusatan latihan Timnas SEA Games 2015 Singapura asuhan Aji Santoso. Selain menyewakan lapangan standar dengan tarif kisaran Rp 750 ribu-1 juta per jam, masih ada dua lapangan kecil yang biasa dipakai latihan anak-anak usia dini.
“Kompleks ini milik yayasan. Selain disewakan, lapangan ini juga untuk latihan anak-anak Akademi Sepakbola Plus. Kami sempat membentuk tim yang ikut Liga Nusantara dengan nama Sepakbola Plus. Tapi tim itu dibubarkan karena kompetisi nasional dihentikan akibat konflik antara PSSI dengan Menpora lalu,” ungkap Oky, salah satu staf Sepakbola Plus Arena.
Frans Sinatra menyatakan agenda latihan lebih ditekankan pada evaluasi permainan usai melawan Persebaya United. Beberapa kelemahan sudah diperbaiki, seperti kordinasi antarpemain di semua lini. Terutama komunikasi antarpemain yang masih belum padu di lapangan.
“Evaluasi utama pada penyelesaian akhir. Tadi saya juga coba pasang Orock Charles dalam skema untuk menghadapi Persiba hari Minggu (6/9/2015) nanti. Saya akan mantapkan lagi saat dua hari latihan di Kompleks TNI-AD dan sesi coba lapangan di Stadion Jalak Harupat nanti,” ujar Frans Sinatra.
Baca Juga:
Video: Highlights Piala Presiden 2015 : Persebaya united vs Martapura FC 0-0