Bola.com, Makassar- PSM Makassar merasa tak puas setelah ditahan imbang Pusamania Borneo FC 0-0, Selasa (8/9/2015) malam di Stadion Andi Mattalatta Matoangin, Makassar. Sebagai tuan rumah, PSM digadang menyapu bersih laga penyisihan Grup D Piala Presiden 2015.
Bila acuannya hasil, PSM terbilang sukses. Skuat Juku Eja jadi juara grup setelah mengoleksi dua kemenangan dan satu kali imbang. Mereka juga tercatat lima kali membobol gawang lawan tanpa kemasukan satu gol pun.
Advertisement
Tapi, kalau penampilan secara umum jadi acuan pembanding, PSM masih menyimpan kelemahan khususnya penyelesaian akhir. Pasalnya, empat dari lima gol PSM tercipta dari bola mati. Lalu, di laga terakhir, PSM yang tampil dengan kekuatan penuh ditahan tanpa gol oleh Pusamania Borneo FC yang memainkan 90% pemain lapis kedua.
Pelatih PSM, Assegaf Razak, mengakui kelemahan timnya itu. Eks striker PSM itu mengungkapkan dirinya akan fokus membenahi lini depan timnya di masa jeda jelang babak perempat final. "Awalnya saya memprediksi lini belakang jadi titik lemah kami, ternyata sebaliknya," paparnya.
Saat ini, PSM memiliki tiga tombak utama, yakni Ferdinand Sinaga, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, dan Rahmat Syamsuddin. Dari ketiganya hanya Ferdinand yang sudah mencetak gol. Itu pun lewat penalti.
Mereka kalah produktif dibanding barisan gelandang, Syamsul Chaeruddin, Rasyid Bakri, Aditya Putra Dewa, dan Ardan Aras yang masing-masing sudah mengemas satu gol.
"Penyelesaian akhir yang harus kami perhatikan menjelang babak 8 besar, sebab persaingan sangat ketat," lanjut Assegaf.
Eks stoper PSM, Faisal Maricar berharap Assegaf dan skuatnya jangan terlalu percaya diri yang berlebihan menghadapi persaingan 8 Besar. "Kalau acuannya penampilan klub lain di grup berbeda, PSM masih termasuk tim kuda hitam di bawah Arema Cronus dan Persib Bandung. Dengan Bali United pun PSM belum tentu dominan," papar Faisal.
Apalagi kualitas pemain inti dengan pelapis di PSM tidak merata. Kondisi ini dimata Faisal menyulitkan Assegaf melakukan rotasi bila ada pemain inti absen. "Kondisi ini berbeda dengan klub unggulan lainnya. Pusamania Borneo FC misalnya, mereka tidak bermasalah karena kualitas pemainnya merata," jelas Faisal.
Baca Juga:
PSM Tak Puas Hasil Imbang, Borneo FC Makin Percaya Diri
Wawancara Iwan Setiawan: Kehadiran Boaz Solossa Bawa Efek Positif