Bola.com, Jakarta - Babak penyisihan grup Piala Presiden telah berakhir. Delapan klub, yakni Persib Bandung, Persebaya United, Arema Cronus, Sriwijaya FC, Bali United Pusam, Mitra Kukar, PSM Makassar, dan Pusamania Borneo siap bertarung di babak perempat final mulai Sabtu (19/9/2015).
Selama babak penyisihan terjadi duel-duel menarik, perang strategi antarpelatih, hingga laga yang berlangsung penuh drama. Bola.com merangkum momen-momen terbaik di laga penyisihan. Apa saja?
Advertisement
1. Fenomena ZZ54
Tak salah Persib mendatangkan Zulham Zamrun. Pemain yang kini mendapat label ZZ54 itu bak roket, langsung melesat dengan performa apik. Ia tak butuh waktu lama untuk padu dengan tim. Momen terbaik Zulham adalah saat mencetak gol pertama untuk Maung Bandung pada laga perdana melawan Persiba Balikpapan, Rabu (2/9/2015) di Stadion Si Jalak Harupat. Selebrasi Zulham dengan gaya ala CR7 langsung top di kalangan penggemar Persib. Bagi bobotoh, momen yang paling mengharukan adalah saat Zulham menciumi logo Persib.
2. Serdadu Lokal
Bali United Pusam patut diacungi jempol. Meski tak meraih hasil sempurna di babak penyisihan, tim berjulukan Serdadu Tridatu itu tampil apik dengan mengandalkan pemain lokal. Hal ini sesuai dengan misi Indra Sjafri di klub itu, yakni menjadikan pemain lokal bisa setara dengan pemain asing. Indra cukup sukses dalam mengerahkan pasukan lokal di lini tengah, yang biasanya diisi minimal satu pemain asing. Tim ini rata-rata menguasai 68% penguasaan bola dari tiga pertandingan babak penyisihan.
3. Dua Kuda Hitam
Piala Presiden tak hanya menjadi panggung klub ISL. Dua tim Divisi Utama, PSGC Ciamis dan Martapura FC, juga memberanikan diri terjun di turnamen. Meski gagal ke perempat final, PSGC dan Martapura tak hanya sekadar lewat. PSGC mampu menjadi batu sandungan Arema Cronus dan Persela Lamongan di Grup B. Saat melawan kedua tim itu, PSGC meraih hasil imbang. Hanya Sriwijaya FC yang mampu mengalahkan PSGC, namun itu pun dengan susah payah dan menang dengan skor tipis 1-0. Padahal, PSGC diperkuat 90 persen pemain Porda Ciamis. Martapura FC yang meminjam pemain Barito Putera juga memberikan perlawanan berarti, salah satunya saat menahan Persebaya United 0-0.
4. Strategi Lewat Ponsel
Ada kejadian lucu saat pelatih Persiba Balikpapan, Eduard Tjong, terkena diare, padahal timnya harus bertanding melawan Martapura FC (6/9/2013). Edu tak menemani pemain di laga itu. Ia mengatur strategi dari kamar hotel. Lewat siaran langsung dari layar televisi, mantan pemain Arseto Solo itu terus berkomunikasi dengan asisten pelatih Hariyadi untuk mengatur strategi permainan I Made Wirahadi dkk. Edu juga menginstruksikan pergantian pemain dengan menelepon Hariyadi. Trik itu cukup berhasil. Edu memasukkan Muhammad Sholehudin di pertengahan babak kedua saat skor 2-1 untuk keunggulan Persiba. Sholehudin berhasil memperlebar jarak keunggulan Persiba Balikpapan.
5. Banjir Gol di Laga Penutup
Pada Kamis (10/9/2015), terjadi banjir gol di pertandingan pamungkas Grup A. Persib melibas Martapura FC 4-0 dan Persebaya United menggulung Persiba Balikpapan 4-1. Delapan gol Persib dan Persebaya yang tercipta itu dikuasai Zulham Zamrun dan Pedro Javier. Aksi trigol Zulham ke gawang Martapura pada menit ke-13, 32, dan 81. Sementara, Pedro Javier membukukan empat gol pada menit ke-3, 26, 44, dan 60. Torehan itu membuat Zulham jadi top scorer sementara disusul Pedro, Lancine Kone dan Bayu Pradana (3 gol).
Baca Juga:
5 Pemain Lokal Gagal Bersinar di Babak Penyisihan Piala Presiden