Bola.com, Surabaya - Kepemimpinan wasit yang memimpin laga antara Persebaya United melawan Sriwijaya FC di pertandingan pertama perempat final Piala Presiden, Minggu (20/9/2015) sore di stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, mendapat keluhan dari kedua tim.
"Tidak pantas seorang wasit mengucapkan kata kotor dan rasis. Hal ini tentu sebuah ironi, karena jika yang melakukan adalah pemain, dapat dikenakan hukuman kartu kuning atau bahkan lebih," keluh pelatih Persebaya United, Ibnu Graham, usai pertandingan.
Advertisement
Menurut Ibnu, CEO Persebaya United, Gede Widiade, sangat marah begitu mendengar pemain Persebaya dipanggil dengan sebutan binatang oleh wasit Oki Dwi Senjaya yang memimpin laga ini di lapangan.
"Pemain kami melaporkan bahwa wasit berkata ‘Anj*ng jangan pura-pura jatuh’ saat Pedro Javier terjatuh di lapangan, saat ada benturan di kotak penalti Sriwijaya FC. Bagaimana mungkin hal itu terjadi," tambah Ibnu.
Saat mengetahui hal itu, spontan Gede yang sebelumnya banyak duduk di bangku ofisial, langsung mendatangi pengawas pertandingan. Ia meminta pengawas pertandingan mencatat dan melaporkan sikap wasit yang dinilai tidak etis.
Kemarahan Gede merupakan akumulasi dari kejadian di turnamen segitiga di Ciamis pada pramusim lalu. Kala itu, Oki juga mengucapkan sebutan yang sama pada setiap pemain Persebaya yang terjatuh di lapangan.
Kubu Sriwijaya FC juga menyesalkan aksi wasit cadangan Suyanto yang dianggap mencederai sportivitas dan merugikan Laskar Wong Kito.
"Di awal babak kedua, ada momen di mana SFC sedang melakukan serangan balik dan ada pemain Persebaya yang diizinkan kembali ke lapangan tanpa izin dari wasit tengah. Saat itu, Patrich Wanggai memiliki peluang emas dan digagalkan pemain yaang tiba-tiba masuk tersebut. Padahal, di aturan seharusnya pemain tersebut harus ke tengah lapangan atau masuk jika sudah diketahui wasit di lapangan,” ujar sekretaris PT Sriwijaya Optimis Sriwijaya (SOM) yang menaungi SFC, Achmad Haris.
Saat dikonfirmasi usai pertandingan, Suyanto mengatakan dirinya mengizinkan M. Fatchu Rochman masuk ke lapangan karena sudah sepengatahuan wasit tengah. Namun, pendapat tersebut justru dibantah langsung oleh Oki Dwi Putra di depan Suyanto yang mengatakan tidak memberikan izin dan tidak tahu bila eks pemain timnas U-19 itu sebelumnya masih dirawat tim medis.
"Hal ini harus jadi catatan bagi penyelenggara. Apalagi sebelum laga dimulai Ketua SC (Steering Committee) Piala Presiden, Maruarar Sirait, masuk ke ruang ganti SFC untuk menyampaikan turnamen ini merupakan kebangkitan sepak bola nasional yang tengah dirundung masalah dan menjanjikan tidak ada toleransi bagi aksi yang tidak sportif. Kinerja buruk wasit seperti ini jangan terus terulang," tegas Haris.
Gede Widiade juga meminta penyelenggara turnamen agar mengevaluasi wasit, tak hanya kinerja, tapi juga perilaku dan sikapnya. "Ini soal etika, semua harus santun. Sepak bola memang olahraga keras, tapi bukan kasar. Kasar pun kalau pelanggaran ada sanksinya, jadi hal ini harus diperhatikan," jelas Ibnu, mewakili sang CEO Persebaya United itu.
Baca Juga :
"Penampilan Putu Gede Terbaik, Evan Dimas Standar"
7 Fakta Menarik Usai Persebaya Kalahkan Sriwijaya FC 1-0
Slamet Nurcahyo Bawa Persebaya Atasi Sriwijaya FC dengan Skor 1-0