Bola.com, Surabaya - Pergelaran Piala Presiden 2015 di seluruh kota mendapat apresiasi tinggi dari Ketua Steering Committe (SC) turnamen, Maruarar Sirait, saat menyaksikan pertandingan Persebaya vs Sriwijaya FC, Minggu (20/9/2015) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Hal itu terungkap kala Maruarar blusukan ke beberapa lokasi di sekitar stadion. Ia juga sempat minum kopi selama 30 menit hanya untuk menangkap suasana di sana.
Advertisement
Berdasarkan pengamatannya di beberapa kota yang menjadi tuan rumah gelaran ini sejak babak penyisihan hingga perempat final, Maruarar menilai seluruh pertandingan berjalan dengan baik. "Saya rasa semua sepakat, kepemimpinan wasit cukup bagus. Contohnya di Makassar, dua pemain PSM dikartu merah," ujarnya.
Penting bagi Maruarar seorang wasit harus jujur, adil, tegas, tidak bisa dibeli dan tidak bisa ditekan oleh pihak mana pun. Di matanya, sejauh ini kinerja Wasit telah mencerminkan prinsip-prinsip tersebut selama memimpin laga Piala Presiden 2015.
Maruarar mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu. "Saya sebagai Ketua SC melihat banyak hal positif dengan keberadaan turnamen ini. Tugas kita mengawal apa yang sudah baik ini agar terus baik," tutur Maruarar.
Tak hanya dari sisi olahraga, sportivitas dan fairplay, tapi dari segi ekonomi juga mengalami perkembangan signifikan, baik di tingkatan mikro maupun makro. "Pergerakan ekonomi sangat bagus. Warung kopi ramai, taxi, pesawat, kereta api, hotel, hampir semua sendi perekonomian hidup," ucapnya.
Sebelum ngopi santai di seputaran Stadion GBT, Maruarar juga terlihat berada di kompleks Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tepatnya saat Arema Cronus menjamu Bali United (19/9/2015). Di sana ia menemui sejumlah pedagangan asongan dan berbincang santai dengan mereka.
"Saya sampaikan keluh kesah pedagang di stadion. Kalau tidak ada sepak bola, kami juga tidak ada pemasukan," kata Tatrap, ketua paguyuban pedagang asongan Stadion Kanjuruhan, saat ngobrol dengan Maruarar.
Baca Juga :
Feature: Suara Hati Ibu Penjual Telur di Stadion H. Agus Salim
Feature: Kanjuruhan Kembali Bersolek Jelang HUT Arema
Feature: Saat Tambaksari Tak Lagi Riuh Yel Fanatisme Persebaya