Sukses


Gelandang Arema Ini Beralih Profesi Jadi Petinju?

Bola.com, Malang - Hendro Siswanto sukses menjadi pemecah kebuntuan dengan mencetak gol pembuka saat Arema Cronus mengalahkan Bali United Pusam di babak perempat final Piala Presiden 2015, Sabtu (19/9/2015), di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Namun, siapa sangka, di samping rutinitas latihan yang dijalani demi menampilkan performa terbaik di lapangan, pemain asal Tuban, Jatim itu, punya seabrek aktivitas lain. Hendro selain latihan, berbisnis hijab dan kini juga mulai menggemari tinju.

Gelandang Arema Cronus itu berencana membeli peralatan tinju, yakni sarung dan samsak. Hobi barunya ini ia lakukan sekaligus untuk latihan fisik. Namun, yang utama adalah untuk menghilangkan rasa penat. "Sebenarnya cuma main-main saja buat hiburan kalau sedang tidak ada kegiatan,” katanya.

Hendro sudah sering berlatih tinju di Malang. Alhasil, otot tangannya mulai terlihat seperti petinju. Bila diseriusi, apakah Hendro akan banting setir jadi petinju?

"Belum terpikirkan, sepak bola saja masih rumit. Ya, sementara untuk main-main saja. Mungkin kalau kompetisi berhenti terus mau tidak mau main tinju saja," kata pemain berusia 25 tahun itu.

Meski mulai suka olah raga tinju, Hendro masih tetap mengutamakan sepak bola. Ia membuktikan tetap konsisten dengan mencetak gol ke gawang Bali United. Ia berharap, di leg kedua yang digelar di Gianyar, Bali, Arema bisa menahan atau menang dan lolos ke semifinal.

Hendro adalah satu sekian banyak pesepak bola yang mengalami situasi tidak enak setelah kompetisi berhenti karena konflik antara PSSI dengan Menpora. Sebelum ada turnamen Piala Presiden, Hendro pulang kampung ke Tuban dan membantu orang tuanya menjadi nelayan.

Saat itu, ia cukup terpukul dengan berhentinya kompetisi karena sumber penghasilannya juga hanya dari sepak bola. Tidak ada kompetisi tentu juga tidak ada gaji lagi lantaran manajemen Singo Edan tidak mendapatkan pemasukan.

Ada turnamen pun tidak menjadikan pemasukan stabil. Seperti diketahui, setelah kompetisi ISL dinyatakan force majeure, klub hanya memberikan 25 persen gaji dari seluruh kontrak. Tentu hal itu memberatkan pemain, apalagi bagi mereka yang mengandalkan pemasukan hanya dari sepak bola.

Hendro pun berpikir keras supaya dapat pemasukan lain, salah satunya membuka toko hijab dan jilbab online, bersama sang istri, Adirsti Dyah.

Baca Juga :

Kompetisi Dihentikan, Hendro Siswanto Siap Jadi Nelayan Lagi

Hendro Siswanto Mulai Gatal Duduk di Bangku Cadangan Arema

Nonbar Borneo FC vs Persib di Mes Arema Jadi Pembunuh Sepi

 

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer