Bola.com, Surabaya - Tuntutan agar Persebaya United mengganti logo serta namanya membuat suporter klub yang bermarkas di Jemursari, Surabaya, itu angkat bicara. Mereka pun terus memberikan dukungan pada manajemen Persebaya United agar tetap menggunakan nama tersebut.
Bagi mereka, manajemen tak perlu mengindahkan hak paten logo Persebaya ISL yang kini resmi menjadi milik PT Persebaya Indonesia selaku pengelola Persebaya 1927 itu. Alasannya, hak itu seharusnya punya Persebaya United karena mereka yang berjuang tiga musim di Divisi Utama sekaligus membawa tim ini promosi ke Indonesia Super League (ISL).
“Kok enak mereka main caplok saja. Produk hukum bisa dibuat, tapi fakta bahwa Persebaya ISL yang berjuang dari kasta bawah hingga ke ISL tidak bisa dipelintir. Jangan pernah mau diakal-akali sama mereka,” kata Devara “Sinyo” Noumanto, dedengkot Bonekmania.
Sinyo serta Bonekmania pendukung Persebaya United mengisyaratkan bakal terus melawan jika ketentuan itu diberlakukan. “Kami akan melawan sampai kapan pun. Karena BOPI sendiri yang meminta Persebaya menambah nama United di belakangnya, tapi sekarang malah disuruh ganti nama,” tantang Sinyo.
Keputusan Dirjen HKI mengesahkan hak paten logo Persebaya ISL yang diajukan oleh PT Persebaya Indonesia dianggap Devara telah menyakiti hati Bonekmania. Begitu juga dengan BOPI yang meminta agar Persebaya United berganti logo dan nama.
Selama persidangan sengketa pengelolaan Persebaya di Pengadilan Negeri Surabaya belum tuntas, bagi Bonekmania pendukung Persebaya United pengesahan hak paten logo Persebaya itu produk cacat hukum. “Mereka telah melakukan kebohongan, karena itu akan kami lawan!” tutur Tessy Bonek, dedengkot Bonek lainnya.
Tessy beranggapan, Dirjen HKI dan BOPI harus bertanggung jawab jika sampai terjadi hal-hal buruk di Surabaya terkait masalah ini. “Mereka yang memantik api, jadi mereka pula yang harus padamkan,” ujar Tessy.
Baca juga :
Advertisement
"Kasus Hak Paten Logo Persebaya Bukan Area Pemain"
"Persebaya 1927 Tak Beretika Patenkan Nama dan Logo Persebaya"